tag:blogger.com,1999:blog-6823585949354555312024-03-05T20:32:28.307+08:00Guru Berbagi RasaDari Guru, Oleh Guru, Untuk SemuaPustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.comBlogger374125tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-40783722467235503072023-06-18T20:25:00.003+08:002023-06-18T20:25:14.483+08:00Teks Narasi Informatif: Untuk PPL Menemukan Ide Pokok dan Ide Pendukung<p> </p><p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 36.15pt; margin-top: 0in; tab-stops: 8.0in; text-align: center; text-indent: .5in;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 18.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Kekayaan
Budaya Indonesia Terancam Punah<o:p></o:p></span></b></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 36.15pt; margin-top: 0in; tab-stops: 8.0in; text-align: center; text-indent: .5in;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 18.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p> </o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 36.15pt; margin-top: 0in; tab-stops: 8.0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="EN-US" style="font-size: 18.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">(1) Kekayaan budaya Indonesia
terancam punah seiring arus modernisasi yang menjelajah ke setiap pelosok. (2)
Banyak warga yang meninggalkan tradisi karena tidak lagi dianggap penting dan
tidak selaras dengan peradaban modern. (3) Sebagian memang telah punah, tetapi
sebagian lagi masih dilestarikan atau kembali dihidupkan, antara lain lewat
berbagai festival budaya yang kini banyak di temui di berbagai daerah
Indonesia. (4) Seperti halnya untuk mengembalikan budaya seni ukir Asmat yang
unik, pada 1982 mulai diselenggarakan lomba mengukir oleh Keuskupan Agats,
Asmat. (5) Akhirnya, lomba ini berkembang menjadi Pesta Budaya Asmat yang
digelar tiap tahun sebagai bentuk kerja sama pemerintah daerah dengan Keuskupan
Agats.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 36.15pt; margin-top: 0in; tab-stops: 8.0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="EN-US" style="font-size: 18.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p> </o:p></span></p>
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 18.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Batang; mso-fareast-language: KO;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" />
</span>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 107%; margin-bottom: 8.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 36.15pt; margin-top: 0in;"><span lang="EN-US" style="font-size: 18.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p> </o:p></span></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 36.15pt; margin-top: 0in; tab-stops: 8.0in; text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Aku Anak Mandiri <o:p></o:p></span></b></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 36.15pt; margin-top: 0in; tab-stops: 8.0in; text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p> </o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 36.15pt; margin-top: 0in; tab-stops: 8.0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Aku anggota pramuka yang mandiri.
Anggota pramuka dilatih untuk dapat bekerja secara mandiri. Aku selalu berusaha
bekerja tanpa bantuan orang lain. Aku selalu menyiapkan peralatan sendiri. Aku
menyiapkan dan mengenakan seragam pramuka sendiri.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 36.15pt; margin-top: 0in; tab-stops: 8.0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Aku mengenakan kelengkapan seragam
pramuka secara mandiri. Seragam pramuka memiliki banyak kelengkapan.
Diantaranya baju seragam lengkap dengan celana atau rok. Baju dilengkapi dengan
tanda-tanda pramuka. Ada juga tutup kepala dan setangan leher. Dilengkapi
dengan ikat pinggang, kaus kaki, dan sepatu.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 36.15pt; margin-top: 0in; tab-stops: 8.0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Latihan pramuka membuatku menjadi
mandiri. Aku sudah dapat mandiri melakukan kegiatan. Aku selalu menyiapkan
perlengkapan sekolah secara mandiri. Aku mengerjakan tugas dan merapikan kamar
secara mandiri. Untuk dapat mengerjakan kegiatan secara mandiri perlu berlatih.
Latihan akan menyenangkan jika dikerjakan secara bersama-sama. Dalam pramuka,
aku berlatih mengerjakan tugas secara mandiri bersama teman-teman.<o:p></o:p></span></p>
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 18.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Batang; mso-fareast-language: KO;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" />
</span>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 107%; margin-bottom: 8.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 18.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p> </o:p></span></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 107%; margin-bottom: 8.0pt; text-align: center; text-indent: .5in;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 18.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US;">GEDUNG SATE<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 107%; margin-bottom: 8.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="UK" style="font-size: 18.0pt; line-height: 107%;">Gedung
Sate adalah sebuah bangunan bersejarah yang ada di pusat kota Bandung. Disebut
sebagai Gedung Sate karena gedung ini mempunyai ciri khas yang unik, yaitu
ornamen 6 tusuk sate yang ada di atas menara sentral. 6 tusuk sate ini
melambangkan 6 juta Gulden yang dipakai untuk membangun gedung berwarna putih
ini pada masanya. Gedung ini sangat terkenal tidak hanya di kota Bandung saja,
melainkan juga sudah terkenal di Jawa Barat dan Indonesia. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 107%; margin-bottom: 8.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="UK" style="font-size: 18.0pt; line-height: 107%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 107%; margin-bottom: 8.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="UK" style="font-size: 18.0pt; line-height: 107%;">Tidak
hanya bangunannya saja yang sangat disukai, namun juga unsur pelengkap bangunan
tersebut berupa taman yang sangat terawat dengan baik. Taman di sekeliling
Gedung Sate adalah lokasi favorit untuk wisatawan berfoto-foto, baik berfoto
biasa untuk kenang-kenangan maupun foto untuk pengantin dan pengambilan gambar
untuk film. Setiap hari Minggu, selain ramai dengan kegiatan wisata, kawasan
taman ini juga ramai dikunjungi orang yang ingin bersantai dan berolahraga
ringan.<o:p></o:p></span></p>
<span lang="UK" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 18.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: UK; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Batang; mso-fareast-language: KO;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" />
</span>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 107%; margin-bottom: 8.0pt;"><span lang="UK" style="font-size: 18.0pt; line-height: 107%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="margin-right: 36.15pt; text-align: center; text-indent: .5in;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 18.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">KEMAMPUAN ADAPTASI HEWAN<o:p></o:p></span></b></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="margin-right: 36.15pt; text-align: center; text-indent: .5in;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 18.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p> </o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-right: 36.15pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="UK" style="font-size: 18.0pt;">Bunglon merupakan hewan unik yang
memiliki kemampuan mimikri. Mimikri adalah kemampuan hewan untuk memakai bagian
tubuhnya atau warna kulitnya agar dapat menyerupai sesuatu, bisa saja hewan
lainnya, benda, perilaku atau bahkan suara. Mimikri tidak berarti hewan
mengubah tubuhnya tetapi hanya menyesuaikan tubuhnya sesuai lingkungan atau
hewan lain. Umumnya hewan-hewan yang memiliki kemampuan ini memilih tempat
tinggal yang sesuai dengan bentuk atau warna tubuhnya sehingga dapat
dimanfaatkan untuk berburu atau berlindung. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-right: 36.15pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="UK" style="font-size: 18.0pt;">Salah satu hewan yang juga
memiliki kemampuan khusus adalah cecak. Ciri khusus hewan cicak yang sangat
identik adalah memiliki telapak kaki dengan sistem perekat. Sistem perekat pada
cicak ini dibangun oleh telapak kaki yang beralur paralel. Alur yang dimiliki
pada kaki cicak ini memungkinkan cicak untuk menempelkan kakinya di dinding dan
berjalan tanpa terpeleset. Selain itu, kemampuan cecak yang unik adalah
kemampuan autotomi. Kemampuan autotomi adalah kemampuan untuk memutuskan bagian
tubuh, khususnya ekor pada cecak, untuk mengelabui musuhnya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-right: 36.15pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="UK" style="font-size: 18.0pt;">Belalang sembah juga merupakan
hewan unik yang mampu berkamuflase. Kamuflase adalah tingkah laku hewan yang
mencari tempat yang sama warnanya dengan warna tubuh hewan tersebut. Hal ini
bertujuan agar ia tidak terlihat oleh musuhnya. Dengan berada di tempat yang
warnanya sama, hewan tersebut berharap musuh akan sulit menemukannya. Selain
ada hewan yang mempunyai warna tubuh yang sudah mirip dengan lingkungannya, ada
juga hewan yang benar-benar bisa mengubah warna atau bentuk tubuhnya.<o:p></o:p></span></p>
<span lang="UK" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 18.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: UK; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Batang; mso-fareast-language: KO;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" />
</span>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 107%; margin-bottom: 8.0pt;"><span lang="UK" style="font-size: 18.0pt; line-height: 107%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="margin-right: 36.15pt; text-align: center; text-indent: .5in;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 18.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">ALAT TRANSPORTASI TRADISIONAL <o:p></o:p></span></b></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="margin-right: 36.15pt; text-align: center; text-indent: .5in;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 18.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p> </o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-right: 36.15pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="UK" style="font-size: 18.0pt;">Delman merupakan salah satu
transportasi tradisional yang sudah ada sejak dulu. Delman umumnya diekndarai
oleh pak kusir dengan kendaraan beroda dua dan ditarik oleh seekor kuda. Dahulu
delman digunakan untuk mengangkut penumpang. Namun sekarang ini, delman hanya
ada di beberapa daerah tertentu saja, misalnya Semarang, Yogyakarta, Solo,
Magelang, dan lainnya. Sedangkan di kota lainnya, delman hanya digunakan untuk
trasnportasi hanya dijadikan kendaraan wisata.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-right: 36.15pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="UK" style="font-size: 18.0pt;">Selain delman, alat transportasi
tradisional lainnya yang masih eksis adalah becak. Transportasi yang satu ini
masih eksis hingga sekarang di beberapa daerah di Indonesia. Becak merupakan
transportasi tradisional roda tiga. Cara kerja trasnportasi ini adalah dengan
menggunakan tenaga manusia, yaitu dikayuh oleh supirnya, kemudian penumpang
berada di bagian depan. Seiring dengan berkembangnya zaman, becak juga semakin
inovatif. Dimana sekarang ini, becak sudah tidak lagi menggunakan tenaga
manusia. Melainkan digerakkan menggunakan sepeda motor. Tak hanya di Indonesia,
becak juga mudah ditemui di negara lain seperti India, Vietnam, dan juga
Malaysia.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-right: 36.15pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="UK" style="font-size: 18.0pt;">Bajaj adalah transportasi umum
yang menggunakan mesin sebagai penggeraknya. Moda trasnportasi ini memiliki
ciri khas yaitu beroda tiga dan memiliki bunyi yang cukup berisik. Di Kota
Jakarta, bajaj masih diizinkan beroprasi, namun hanya di beberapa daerah saja.<o:p></o:p></span></p>AJ MALINO CHANNELhttp://www.blogger.com/profile/13189850773160958301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-8185992849504016462021-11-05T02:00:00.001+08:002021-11-05T02:00:00.156+08:00TUGAS 1 EVALUASI PEMBELAJARAN, PGSD BI | TUGAS UT PGSD BI<div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: verdana;"> </span><span style="font-family: verdana;">TUGAS TUTORIAL 1</span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><b> TUGAS 1 EVALUASI PEMBELAJARAN, PGSD BI | TUGAS UT PEGSD BI</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: verdana;">Jelaskan definisi tes, assesmen, dan evaluasi!</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Jelaskan fungsi penilaian dalam pembelajaran!</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Jelaskan keterbatasan tes objektif dalam evaluasi pembelajaran!</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Mengapa aspek afektif penting dalam evaluasi? Jelaskan!</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Bagaimana anda menjelaskan materi yang belum diberikan tetapi saat pretest dilaksanakan, siswa dapat menjawab dengan baik?</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Buatkan perencanaan tes dari beberapa kompetensi dasar mapel tertentu untuk pendistribusian di 40 soal! (mengacu kepada format 2.63 modul 2)</span></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jawaban:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">1. Berikut ini adalah definisi dari tes, asesmen, dan evaluasi:</span></div></div><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px; text-align: left;"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: verdana;">Tes merupakan alat ukur untuk memperoleh informasi hasil belajar siswa yang memerlukan jawaban benar atau salah. Tes juga dapat didefinisikan sebagai seperangkat pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait atau sifat atau atribut Pendidikan di mana dalam setiap butir pertanyaan tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Apabila ada seperangkat tugas atau pertanyaan yang diberikan kepada siswa tetapi tidak ada jawaban yang benar atau salah maka itu bukan tes (Zainul dan Nasoetion, 1997).<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYYf5x_6S0ErDm_sKQDwsVxpUogc4jEmqRMfHkOgfDzD024rXbRwSrnsbhw0EAvtU4WgJddr07ZWMnYbEIasA-2UrwA3V-PfkHZDTJvIznbW63YuLJnvAF6-XNx2xuWXKyvu8qNOYL4JU/s700/PDGK4301.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="700" data-original-width="500" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYYf5x_6S0ErDm_sKQDwsVxpUogc4jEmqRMfHkOgfDzD024rXbRwSrnsbhw0EAvtU4WgJddr07ZWMnYbEIasA-2UrwA3V-PfkHZDTJvIznbW63YuLJnvAF6-XNx2xuWXKyvu8qNOYL4JU/s320/PDGK4301.jpg" width="229" /></a></div></span></li><li><span style="font-family: verdana;">Asesmen merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan informasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari berbagai jenis tagihan dan mengolah informasi tersebut untuk menilai hasil belajar dan perkembangan belajar siswa.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Evaluasi merupakan penilaian keseluruhan program Pendidikan mulai perencanaan suatu program substansi Pendidikan termasuk kurikulum dan penilaian (asesmen) serta pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, manajemen Pendidikan, dan reformasi Pendidikan secara keseluruhan. Evaluasi bertujuan untuk mengingkatkan kualitas, kinerja, atau produktivitas suatu Lembaga dalam melaksanakan programnya.</span></li></ul></div></div></blockquote><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">2. Fungsi penilaian dalam pembelajaran tentu saja bergantung pada jenis tes yang diberikan, sebab masing-masing tes memiliki tujuannya masing-masing. Setidaknya ada 7 jenis tes dan fungsinya sebagai berikut:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">a. Tes Seleksi dan fungsinya</span></div></div><blockquote style="border: none; margin: 0 0 0 40px; padding: 0px;"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tes seleksi dimaksudkan untuk menyeleksi dan memilih calon yang dapat diterima untuk menghasilkan calon-calon terpilih yang dapat diterima untuk mengikuti suatu program. Misalnya saat akan mengikuti Olimpiade Sains-Matematika, sekolah akan menyeleksi terlebih dahulu peserta didik yang dapat mewakili sekolahnya dengan melakukan tes seleksi, sampai pada tingkat gugus, kabupaten/kota, provinsi dan nasional. Interpretasi hasil tes seleksi dapat menggunakan Penilaian Acuan Kriteria (PAK) dan Pendekatan Acuan Norma (PAN) jika yang lulus seleksi lebih banyak dari formasi yang tersedia.</span></div></div></blockquote><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">b. Tes penempatan dan fungsinya</span></div></div><blockquote style="border: none; margin: 0 0 0 40px; padding: 0px;"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tes penempatan dimaksudkan untuk menempatkan siswa sesuai dengan kemampuannya, dengan demikian tes penempatan dapat digunakan untuk mengelompokkan siswa dalam satu kelompok yang relative homogen kemampuan atau keterampilannya. Jika sebaran kemampuan dan keterampilan siswa cenderung homogen, maka program-program dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien serta output yang dihasilkan akan lebih berkualitas.</span></div></div></blockquote><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">c. Pre Test – Post Test dan fungsinya</span></div></div><blockquote style="border: none; margin: 0 0 0 40px; padding: 0px;"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Pre-test dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah memahami materi pelajaran yang akan disampaikan, artinya pre-test diberikan sebelum treatmen atau pengajaran dilaksanakan. Sedangkan post-test dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan program atau pembelajaran setelah mereka mengikuti program atau pembelajaran tersebut. Dengan demikian pre test – post test dapat digunakan untuk menilai efektivitas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.</span></div></div></blockquote><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">d. Tes formatif dan fungsinya</span></div></div><blockquote style="border: none; margin: 0 0 0 40px; padding: 0px;"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tes formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menguasai tujuan pembelajaran yang baru saja diajarkan. Jika banyak siswa yang tidak dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka program pembelajaran tersebut harus diulang, bisa dengan remidial atau diprogramkan ulang dengan penyesuaian dengan kemampuan dan karakteristik siswa.</span></div></div></blockquote><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">e. Tes diagnostik dan fungsinya</span></div></div><blockquote style="border: none; margin: 0 0 0 40px; padding: 0px;"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tes diagnostic dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam memahami materi pelajaran, dengan demikian tes diagnostik dapat dimanfaatkan sebagai langkah awal untuk menentukan dan memperbaiki atau menghilangkan penyebab kesulitan siswa dalam memahami suatu pelajaran.</span></div></div></blockquote><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">f. Tes sumatif dan fungsinya</span></div></div><blockquote style="border: none; margin: 0 0 0 40px; padding: 0px;"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tes sumatif dimaksudkan untuk menilai keberhasilan siswa setelah mengikuti seluruh rangkaian proses pembelajaran, dengan demikian tes sumatif digunakan untuk menilai hasil belajar siswa.</span></div></div></blockquote><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">g. Tes unjuk kerja dan fungsinya</span></div></div><blockquote style="border: none; margin: 0 0 0 40px; padding: 0px;"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tes unjuk kerja dimaksudkan untuk menilai performance siswa dalam menghayati atau menghasilkan suatu karya atau hasil belajar.</span></div></div></blockquote><p> </p><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">3. Keterbatasan tes objektif dalam evaluasi pembelajaran antara lain:</span></div><div style="text-align: justify;"><ol><ul><li><span style="font-family: verdana;">Pada kenyataannya, butir soal yang diujikan kepada siswa atau mahasiswa kebanyakan hanya mengukur proses berfikir rendah, walaupun tujuan pembelajaran yang akan diukur sebenarnya lebih tinggi dari sekedar ingatan atau pemahaman.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Membuat pertanyaan tes objektif yang baik lebih sukar daripada membuat pertanyaan tes uraian.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Anak tidak dapat mengorganisasikan, menghubungkan, dan menyatakan idenya sendiri karena semua alternatif jawaban untuk setiap pertanyaan sudah diberikan oleh penulis soal.</span></li></ul></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">4. Kemampuan afektif merupakan bagian dari hasil belajar siswa yang sangat penting sebab keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor sangat ditentukan oleh kondisi afektif siswa. Siswa yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan merasa senang mempelajari pelajaran tersebut sehingga mereka dapat mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Dengan mengetahui kemampuan afektif siswa dalam melaksanakan evaluasi, sebagai guru, akan mudah menyusun program belajar selanjutnya sehingga tingkat afektif siswa semakin menunjukkan angka positif.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">5. Apabila ada materi yang belum diberikan tetapi saat pretest dilaksanakan, siswa dapat menjawab dengan baik, maka materi tersebut tidak perlu lagi dijelaskan. Hal ini bisa terjadi karena bisa saja materi yang akan diberikan sudah disampaikan pada kelas sebelumnya, atau KD yang terkait dengan materi tersebut sudah tersampaikan sebelumnya. Bisa juga karena peserta didik saat ini sudah bisa mengakses teknologi dengan baik sehingga mereka dapat menguasai materi lebih cepat melalui media teknologi atau buku paket yang disediakan, termasuk juga antusiasme orang tua dalam mengikutkan putra putri mereka dalam bimbingan belajar profesional. Dalam hal ini, guru cukup focus pada bagian-bagian materi yang masih belum dikuasai oleh siswa. Jika memungkinkan ada sebagian kecil siswa yang belum menguasai, kita bisa mengelompokkan mereka dengan yang sudah mampu (tutor sebaya) sehingga diharapkan semua siswa mampu menguasai materi yang dimaksud.</span></div></div>Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-53893737370056429802021-11-05T00:30:00.001+08:002021-11-05T00:30:00.161+08:00TUGAS 3 STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD | TUGAS UT BI PGSD<div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><b>TUGAS KE-3</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Kerjakan soal-soal di bawah ini!</span></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: verdana;">Sebutkan tujuan dan komponen keterampilan membuka dan menutup pembelajaran!</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Sebagai seorang guru tentunya mampu menyebutkan pendekatan dalam mengelola kelas. sebutkan!</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Sebutkan enam fungsi remidial!</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Sebutkan strategi penanganan disiplin kelas dalam menangani gangguan ringan dan berat!</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Sebutkan faktor-faktor yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran!</span></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><b>Jawaban:</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">1.<span style="white-space: pre;"> </span>Tujuan keterampilan membuka pembelajaran:</span></div><div style="text-align: justify;"><ol><ul><li><span style="font-family: verdana;">Menyiapkan mental siswa untuk memasuki kegiatan inti pelajaran</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Memberikan gambaran yang jelas tentang batas-batas tugas yang harus dikerjakan oleh siswa</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Menyadarkan siswa akan hubungan antara pengalaman/bahan yang sudah dimiliki/diketahui dengan yang akan dipelajari</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Memberikan gambaran tentang pendekatan atau kegiatan yang akan diterapkan atau dilaksanakan dalam kegiatan belajar.</span></li></ul></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tujuan keterampilan menutup pelajaran:</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><ul><li><span style="font-family: verdana;">Memantapkan pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar yang telah berlangsung</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Mengetahui keberhasilan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran yang telah dijalani</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Memberikan tindak lanjut untuk mengembangkan kemampuan yang baru saja dikuasi.</span></li></ul></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Komponen Keterampilan Membuka pelajaran:</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><ul><li><span style="font-family: verdana;">Menarik perhatian siswa: dengan cara memvariasikan gaya mengajar, menggunakan alat-alat bantu, dan penggunaan interaksi yang bervariasi.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Menimbulkan motivasi: caranya dengan sikap hangat dan antusias, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan, serta memperhatikan minat siswa.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Memberi acuan: bisa dengan cara mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas, menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan, mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Membuat kaitan: mengaitkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa.</span></li></ul></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Komponen Keterampilan Menutup pelajaran:</span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVtHRz9InwvW9ul9Mqj6AIc8tzJhupInDPrZqE1W9vNAAsnBULy2z3CStmocCbqufwcLsQDeyHJzGUki1nnx5DuDKMsSove2mTZO5GuXCUTtKvwAWrKQAh1pk4OKma0efQhZ1_OARlQes/s700/PDGK4105.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="700" data-original-width="500" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVtHRz9InwvW9ul9Mqj6AIc8tzJhupInDPrZqE1W9vNAAsnBULy2z3CStmocCbqufwcLsQDeyHJzGUki1nnx5DuDKMsSove2mTZO5GuXCUTtKvwAWrKQAh1pk4OKma0efQhZ1_OARlQes/s320/PDGK4105.jpg" width="229" /></a></div><br /><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><ul><ul><li><span style="font-family: verdana;">Meninjau kembali (mereviu): dapat dilakukan dengan merangkum isi pelajaran dan membuat ringkasan.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Menilai (mengevaluasi): dapat dilakukan dengan cara tanya jawab secara lisan, mendemonstrasikan keterampilan, mengaplikasikan ide baru, menyatakan pendapat tentang masalah yang dibahas, serta memberikan soal-soal tertulis yang dikerjakan oleh siswa.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Memberikan tindak lanjut: misalnya memberikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan secara individual, termasuk PR, serta memberikan tugas kelompok untuk merancang sesuatu atau memecahkan masalah berdasarkan konsep yang baru saja dipelajari.</span></li></ul></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">2.<span style="white-space: pre;"> </span>Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, serta keterampilan guru untuk mengembalikan kondisi belajar yang terganggu kea rah kondisi belajar yang optimal. Adapun pendekatan- pendekatan dalam mengelola kelas, antara lain:</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><ul><li><span style="font-family: verdana;">Pendekatan otoriter: memandang pengelolaan kelas sebagai proses mengontrol perilaku siswa.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Pendekatan permisif: usaha untuk memaksimalkan kebebasan siswa dan membantu siswa merasakan kebebasan untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Hal ini tentu saja bertentangan dengan arti “pengelolaan: itu sendiri.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Pendekatan modifikasi tingkah laku: serangkaian kegiatan guru untuk meningkatkan munculnya perilaku yang baik, dan mengurangi munculnya perilaku yang tidak diharapkan.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Adanya asumsi bahwa proses belajar dapat dimaksimalkan dalam iklim kelas yang positif. Pengelolaan kelas merupakan proses penciptaan iklim sosioemosional yang positif di dalam kelas.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Adanya asumsi bahwa perilaku siswa sebagai kelompok kelas mempunyai pengaruh pada terjadinya pembelajaran. Oleh karena itu, guru berperan menguatkan perkembangan kelompok yang efektif.</span></li></ul></ul></div></div><blockquote style="border: none; margin: 0 0 0 40px; padding: 0px;"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Pendekata a dan b bukanlah pengelolaan kelas yang efektif karena tidak dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab, sedangkan pendekatan 3, 4, dan 5 masing-masing memiliki tingkat kefektifannya sendiri-sendiri.</span></div></div></blockquote><p> </p><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">3.<span style="white-space: pre;"> </span>Ada enam fungsi remidial, yaitu:</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><ul><li><span style="font-family: verdana;">Fungsi Korektif: yaitu memperbaiki cara mengajar dan cara belajar.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Fungsi pemahaman: karena dalam kegiatan remedial akan terjadi proses pemahaman baik pada diri guru maupun siswa.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Fungsi penyesuaian: karena pelaksanaan kegiatan remedial disesuaikan dengan kesulitan dan karakteristik individu siswa yang mengalami kesulitan belajar.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Fungsi pengayaan: karena melalui kegiatan remedial guru memanfaatkan sumber belajar, metode mengajar atau alat bantu pembelajaran yang lebih bervariasi dari yang diterapkan guru dalam pembelajaran regular biasa.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Fungsi akselerasi: karena melalui kegiatan remedial guru dapat mempercepat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Fungsi terapeutik: karena melalui kegiatan remedial guru dapat membantu mengatasi kesulitan siswa yang berkaitan dengan aspek sosial-pribadi.</span></li></ul></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">4.<span style="white-space: pre;"> </span>Strategi penanganan disiplin kelas dalam menangani gangguan ringan, yaitu:</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><ul><li><span style="font-family: verdana;">Mengabaikan: gangguan kecil dan ringan yang dianggap tidak memengaruhi yang lain dapat diabaikan saja.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Menatap agak lama: salah satu cara mengatasi gangguan ringan adalah dengan menatap agak lama siswa yang membuat gangguan.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Menggunakan tanda nonverbal: tanda nonverbal adalah tanda-tanda berupa Gerakan tubuh, misalnya Gerakan mengangkat tangan, menggeleng, membuat huruf T dengan kedua telapak tangan, atau menaruh jari telunjuk di atas bibir.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Mendekati: gerak mendekati siswa akan menyebabkan siswa yang melakukan pelanggaran sadar bahwa perbuatan atau gangguan yang ia buat sudah diketahui oleh guru.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Memanggil nama: memanggil nama siswa yang sedang melakukan pelanggaran kecil dapat membantu memulihkan disiplin kelas asal dilakukan secara bijaksana.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Mengabaikan secara sengaja siswa yang tampaknya suka mencari perhatian.</span></li></ul></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Strategi penanganan disiplin kelas dalam menangani gangguan berat, yaitu:</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><ul><li><span style="font-family: verdana;">Memberi hukuman: gunakan hukuman hanya jika dianggap sangat perlu terhadap siswa yang melakukan gangguan berat. Sebisa mungkin untuk menghindari penggunaan hukuman dalam mendidik siswa. Memberikan hukuman dapat dimulai dengan hukuman yang ringan. Selain itu hukuman harus diberikan secara adil sesuai dengan tingkat pelanggarannya. Ketika memberi hukuman, ajarkan juga atau mencontohkan yang semestinya dilakukan, serta berhati-hatilah dalam memberikan hukuman, pertimbangkan dampaknya bagi siswa, orang tua dan sekolah.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Melibatkan orang tua: Untuk melibatkan orang tua, ada baiknya membuat laporan secara teratur kepada orang tua terkait kemajuan anaknya. Laporan bisa berupa buku penghubung antara guru dan orang tua, sehingga apabila siswa melakukan pelanggaran, guru dapat memberikan laporan khusus dan meminta orang tua ikut menangani masalah itu. Selanjutnya, guru tetap melaporkan kemajuan atau perbaikan yang sudah terjadi pada siswa tersebut.</span></li></ul></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">5.<span style="white-space: pre;"> </span>Faktor-faktor yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, yaitu:</span></div></div><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px; text-align: left;"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">a.<span style="white-space: pre;"> </span>Isi (content) pelajaran</span></div></div><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">b.<span style="white-space: pre;"> </span>Bahan pelajaran</span></div></div><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">c.<span style="white-space: pre;"> </span>Strategi pembelajaran</span></div></div><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">d.<span style="white-space: pre;"> </span>Perilaku guru</span></div></div><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">e.<span style="white-space: pre;"> </span>Menstrukturkan pelajaran</span></div></div><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">f.<span style="white-space: pre;"> </span>Lingkungan belajar</span></div></div><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">g.<span style="white-space: pre;"> </span>Pebelajaran</span></div></div><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">h.<span style="white-space: pre;"> </span>Durasi pembelajaran</span></div></div><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">i.<span style="white-space: pre;"> </span>Lokasi pembelajaran</span></div></div></blockquote>Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-41770929245255226012021-11-04T22:21:00.004+08:002021-11-04T22:21:48.281+08:00TUGAS 2 STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD | SOAL & JAWABAN TUGAS UT<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><b>Mata Kuliah<span style="white-space: pre;"> </span>: Strategi Pembelajaran di SD<br />TUGAS KE-2</b><br />Kerjakan soal-soal di bawah ini!<br />1.<span style="white-space: pre;"> </span>Sebutkan prinsip-prinsip dalam pembelajaran klasikal!<br />2.<span style="white-space: pre;"> </span>Sebutkan faktor perkembangan kemampuan siswa!<br />3.<span style="white-space: pre;"> </span>Sebutkan aspek yang terdapat dalam materi pembelajaran!<br />4.<span style="white-space: pre;"> </span>Sebutkan manfaat media pembelajaran!<br />5.<span style="white-space: pre;"> </span>Sebutkan faktor pemilihan media pembelajaran yang tepat!<br /><b>Jawaban:</b><br />1.<span style="white-space: pre;"> </span>Prinsip-prinsip dalam pembelajaran klasikal, yaitu:<br /></span></div><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px; text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: verdana;">Sistematis: dalam pembelajaran klasikal, bahan pelajaran harus disajikan secara berurutan dan selalu berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan. Sajian bahan pelajaran dapat disampaikan mulai dari yang mudah sampai pada yang sukar, atau dari yang sifatnya konkret ksampai pada yang abstrak.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Perhatian dan aktivitas: prinsip ini menuntut bahwa dalam pembelajaran klasikal, guru harus selalu memberikan perhatian terhadap aktivitas siswa secara menyeluruh dalam kelas. Di samping itu, guru harus mampu membangkitkan perhatian siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Perhatian dan motivasi dalam pembelajaran klasikal sangat memegang peranan penting karena dapat memengaruhi motivasi belajar siswa.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Media Pembelajaran: penggunaan media pembelajaran dapat mengoptimalkan efektivitas pembelajaran klasikal. Selain itu, salah satu keunggulan penggunaan media pembelajaran adalah dapat mengurangi verbalisme siswa terhadap informasi yang diberikan oleh guru.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Latihan dan penugasan: untuk memantapkan dan memperkuat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, guru prtlu memberikan latihan-latihan atau penugasan, tetapi hendaknya tidak berlebihan dan disesuaikan dengan kemampuan siswa.</span></li></ul></div></blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">2.<span style="white-space: pre;"> </span>Faktor-faktor perkembangan kemampuan siswa, antara lain:<br /></span></div><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px; text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: verdana;">Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri. Faktor internal bisa dibagi menjadi 2 macam yaitu :</span></li><ul><li><span style="font-family: verdana;">Faktor Fisiologis: Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu, baik karena perbedaan postur tubuh (tonus jasmani), maupun karena penyakit (fungsi jasmani). </span></li><li><span style="font-family: verdana;">Faktor Psikologis: Dalam hal kejiwaan, kapasitas Mental, Emosi, dan Intelegensi setiap orang itu berbeda. Kemampuan berpikir mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara seimbang sangat menentukan keberhasilan dan kecerdasan dalam perkembangan sosial anak.</span></li></ul><li><span style="font-family: verdana;">Faktor Eksternal, yaitu hal – hal yang datang atau ada diluar diri siswa/peserta didik yang meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan lingkungan. Macam-macam faktor eksternal yaitu :</span></li><ul><li><span style="font-family: verdana;">Faktor Biologis: Bisa diartikan, biologis dalam konteks ini adalah faktor yang berkaitan dengan keperluan primer seorang anak pada awal kehidupannya dari pihak ayah dan ibu kandung.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Faktor Physis: Maksudnya adalah pengaruh yang datang dari lingkungan geografis, seperti iklim keadaan alam, tingkat kesuburan tanah, jalur komunikasi dengan daerah lain, dsb.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Faktor Ekonomis/Status Sosial Ekonomi: Dalam proses perkembangannya, seorang anak pasti memerlukan biaya. Bukan hanya biaya untuk makan dan minum di rumah, tetapi juga untuk membeli peralatan sekolah yang dibutuhkan oleh siswa. Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. </span></li><li><span style="font-family: verdana;">Faktor Cultural: Di Indonesia ini, jika dihitung ada berpuluh bahkan beratus kelompok masyarakat yang masing – masing mempunyai kultur, budaya, adat istiadat, dan tradisi tersendiri, dan hal ini jelas berpengaruh terhadap perkembangan anak – anak.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Faktor Religious: Proses terbentunya prilaku seorang anak dengan agama yang diyakini sebagai faktor penting yang mempengaruhinya karena pondasi agama merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dan berperan penting sebagai media kontrol dalam perkembangan peserta didik.</span></li></ul></ul></div></blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">3.<span style="white-space: pre;"> </span>Aspek-aspek yang terdapat dalam materi pembelajaran terdiri atas:<br /></span></div><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px; text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: verdana;">Aspek Konsep (concept), merupakan substansi isi pelajaran yang berhubungan dengan pengertian, atribut, karakteristik, label atau ide dan gagasan tertentu. Artinya guru akan memilih metode mana yang dianggap sesuai jika akan mengajar tentang konsep, begitu juga dengan aspek lainnya.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Aspek fakta (fact), merupakan substansi isi pelajaran yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang lalu, data-data yang memiliki esensi objek dan waktu.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Aspek Prinsip (principle), merupakan sibstansi isi pelajaran yang berhubungan dengan aturan, dalil, hukum, ketentuan, dan prosedur yang harus ditempuh.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Aspek Proses (process), merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan rangkaian kegiatan, peristiwa atau tindakan.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Aspek nilai (value), merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan aspek perilaku yang baik dan buruk, yang benar dan salah, yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi banyak orang.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Aspek keterampilan intelektual (intellectual skills), merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan menyelesaikan persoalan atau permasalahan, serta berpikir sistematis, logis, taktis, kritis, inovatif, dan ilmiah.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Aspek keterampilan psikomotor (psychomotor skills), merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan fisik.</span></li></ul></div></blockquote><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidzivk1WqzA9pf0NVhSwWg0TFdQO6alOPA8voWRikc1zyxpE0g1nCUOjSkj6ZyoYSDZOUhtusuFTFgp4tIa2PcaYLBfgqyXKzOBZnPqZMzi1VIkgxAd0Nr9HocVLSx4M0-FtrWWCwm8GI/s700/PDGK4105.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="700" data-original-width="500" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidzivk1WqzA9pf0NVhSwWg0TFdQO6alOPA8voWRikc1zyxpE0g1nCUOjSkj6ZyoYSDZOUhtusuFTFgp4tIa2PcaYLBfgqyXKzOBZnPqZMzi1VIkgxAd0Nr9HocVLSx4M0-FtrWWCwm8GI/s320/PDGK4105.jpg" width="229" /></a></div><br /><p> </p><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px; text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">4.</span><span style="font-family: verdana; white-space: pre;"> </span><span style="font-family: verdana;">Manfaat media pembelajaran antara lain:</span><br /></div></blockquote><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px; text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: verdana;">Membuat konkret konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang dirasa masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara verbal langsung kepada siswa bisa dikonkretkan atau disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran, misalnya tentang arus listrik dalam rangkaian listrik sederhana.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar, misalnya menghadirkan serial gambar atau tayangan video tentang jenis-jenis binatang buas berdasarkan habitat, cara mendapatkan makanan dan jenis makanannya.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Menampilkan objek yang terlalu bersar atau kecil. Misalnya menggunakan miniatur kapal, pesawat, dan mobil untuk menjelaskan moda transportasi, dan gambar semut serta virus untuk menjelaskan tentang objek0objek yang kecil.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Memperlihatkan Gerakan yang terlalu cepat atau terlalu lambat. Dengan menggunakan teknik Gerakan lambat (slow motion) dalam media film bisa memperlihatkan tentang lintasan peluru, melesatnya anak panah, atau ledakan. Demikian juga dengan metode cepat (time lapse) untuk melihat proses pertumbuhan kecambah atau proses mekarnya bunga.</span></li></ul></div></blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Selain itu, manfaat-manfaat lainnya yang didapat apabila menggunakan media pembelajaran adalah:<br /><ul><ul><li><span style="font-family: verdana;">Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Memungkinkan adanya keseragaman pengamatan atau persepsi belajar pada masing-masing siswa.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak bagi seluruh siswa.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Mengontrol arah dan kecepatan belajar siswa.</span></li></ul></ul>5.<span style="white-space: pre;"> </span>Kegiatan pemilihan media pembelajaran merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan proses penggunaan media pembelajaran. Untuk itu, dalam memilih media pembelajaran, hendaknya memerhatikan faktor-faktor pemilihan media pembelajaran yang tepat yang didasarkan pada:<br /><ul><li><span style="font-family: verdana;">Tujuan pemilihan media pembelajaran: Memilih media pembelajaran yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas, baik sebagai pendukung kegiatan belajar yang bersifat individual atau klasikal, ataukah untuk pemberian infomasi yang sifatnya umum atau hiburan saja. Tujuan pemilihan ini sangat berkaitan dengan kemampuan guru dalam menguasai berbagai jenis media pembelajaran beserta karakteristiknya.</span></li><li><span style="font-family: verdana;">Karakteristik media pembelajaran: Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keandalannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Pemahaman terhadap karakteristik berbagai media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang perlu guru miliki dalam kaitannya dengan pemilihan media pembelajaran ini. </span></li><li><span style="font-family: verdana;">Alternatif media pembelajaran yang dapat dipilih: Memilih media pada dasarnya merupakan proses mengambil atau menentukan keputusan dari berbagai pilihan (alternatif) yang ada. Namun, alternatif pemilihan media hendaknya memerhatikan rencana pembelajaran yang telah disusun (RPP), sasaran belajar, tingkat keterbacaan media (reliability), situasi dan kondisi serta objektivitas.</span></li></ul></span></div>Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-42331516405033863652021-11-04T22:14:00.000+08:002021-11-04T22:14:15.516+08:00TUGAS 1 : Strategi Pembelajaran di SD<p style="text-align: justify;"><b> TUGAS KE-1</b></p><p style="text-align: justify;">1. Sebutkan dan jelaskan yang dimaksud motivasi intrinsik dan ekstrinsik!</p><p style="text-align: justify;">2. Sebutkan tujuan pembelajaran menurut Gagne, Briggs, dan Wagger!</p><p style="text-align: justify;">3. Sebutkan dan jelaskan tahap keterampilan intelektual!</p><p style="text-align: justify;">4. Sebutkan hukum yang dikemukakan Edward L. Thorndike!</p><p style="text-align: justify;">5. Sebutkan perbedaan pembelajaran kooperatif dengan belajar kelompok!</p><p style="text-align: justify;">6. Sebutkan model social dalam pembelajaran!</p><p style="text-align: justify;">7. Sebagai seorang guru tentunya memahami model pemrosesan informasi. Sebutkan!</p><p style="text-align: justify;"><b>Jawaban:</b></p><p style="text-align: justify;">1. Motivasi intrinsik disebut juga motivasi internal atau motivasi murni karena muncul dari dalam dirinya sendiri. Disebut motivasi intrinsik apabila seseorang yang sedang belajar menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai berguna atau bermanfaat baginya, serta adanya keinginan menguasai kemampuan yang terkandung dalam tujuan pembelajaran, maka motivasi belajarnya akan muncul dengan kuat.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikeiqRIqYvaQ3B07K_bN9abzPtwUtSs6wTdHuqjPczKoHAfNtgkVn9k4fbOuPiAk11Qm26GNkLacH29dIwjy283zeB2ABUErRGLFMPqygvxwb9KLcUMzlD8bSv096l-1MVtooRs_LyHCg/s700/PDGK4105.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="700" data-original-width="500" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikeiqRIqYvaQ3B07K_bN9abzPtwUtSs6wTdHuqjPczKoHAfNtgkVn9k4fbOuPiAk11Qm26GNkLacH29dIwjy283zeB2ABUErRGLFMPqygvxwb9KLcUMzlD8bSv096l-1MVtooRs_LyHCg/s320/PDGK4105.jpg" width="229" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Motivasi ekstrinsik disebut juga motivasi eksternal. Artinya motivasi yang datang dari luar dirinya atau bukan karena keinginan dirinya akan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, melainkan adanya faktor dari luar atau faktor eksternal yang memotivasi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Contohnya adalah seorang siswa ingin mendapatkan nilai tinggi bukan karena merasa materi itu penting bagi dirinya, melainkan karena ada reward atau hadiah yang diberikan apabila mendapatkan nilai yang tinggi. Singkatnya, motivasi eksternal memungkinkan seseorang untuk meraih sesuatu di luar tujuan pembelajaran yang mereka pelajari.</p><p style="text-align: justify;">2. Tujuan atau hasil pembelajaran menurut Gagne, Briggs, dan Wagger (1992) dikelompokkan ke dalam lima kelompok, yaitu:</p><p style="text-align: justify;">a. Keterampilan Intelektual, yaitu keterampilan pikiran atau kognitif.</p><p style="text-align: justify;">b. Strategi kognitif, yaitu suatu proses kontrol internal yang digunakan seseorang untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar, mengingat dan berfikir.</p><p style="text-align: justify;">c. Informasi verbal, yaitu nama atau label, fakta, dan pengetahuan. Seseorang dikatakan memiliki informasi verbal apabila telah mampu mengingat objek yang dilihat atau didengarnya.</p><p style="text-align: justify;">d. Keterampilan motorik, yaitu kegiatan-kegiatan fisik yang digabung dengan keterampilan-keterampilan psikis.</p><p style="text-align: justify;">e. Sikap (afektif), yaitu salah satu ranah perilaku manusia atau siswa yang merupakan bagian dari tujuan Pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari ranah kognitif dan psikomotorik. Sikap yang dimiliki seseorang akan memengaruhi pilihan tindakan orang tersebut terhadap suatu objek, orang atau peristiwa.</p><p style="text-align: justify;">3. Menurut Gagne, Briggs, dan Wagger (1992), tahap-tahap keterampilan intelektual terdiri dari 5 tahapan, yaitu:</p><p style="text-align: justify;">a. Diskriminasi-diskriminasi: merupakan kemampuan membandingkan benda-benda secara fisik, apakah benda tersebut sama atau berbeda dengan yang lain. Tahap ini sebagai prasyarat untuk menguasai tahap selanjutnya, yaitu Konsep-konsep Konkret.</p><p style="text-align: justify;">b. Konsep-konsep konkret: menunjukkan suatu sifat objek atau atribut objek seperti bentuk, warna dan ukuran. Disebut konsep-konsep konkret karena menyangkut objek yang konkret atau nyata dan jelas yang bisa dipersepsi oleh indera. Tahap ini diperlukan sebagai prasyarat untuk menguasai tahap selanjutnya, yaitu Aturan-aturan dan Konsep-konsep Terdefinisi.</p><p style="text-align: justify;">c. Konsep terdefinisi: seseorang dikatakan telah memahami suatu konsep terdefinisi bila orang tersebut dapat menjelaskan dengan cara memberikan contoh atau mendemonstrasikan atribut-atribut objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan. Tahap ini dibutuhkan sebagai prasyarat untuk menguasi tahap selanjutnya, yaitu tahap Aturan-aturan Tingkat Tinggi.</p><p style="text-align: justify;">d. Aturan-aturan: seseorang dikatakan telah dapat menggunakan aturan-aturan apabila perilakunya atau ia melakukan pekerjaan telah sesuai dengan aturan peraturan tersebut. Tahap ini digunakan untuk dapat melakukan tahap selanjutnya, yaitu tahap Pemecahan Masalah.</p><p style="text-align: justify;">e. Aturan-aturan tingkat tinggi - Pemecahan Masalah: Untuk memeroleh aturan-aturan tingkat tinggi, aturan-aturan yang mendasarinya harus telah dikuasi terlebih dahulu. Aturan tingkat tinggi tersebut akan ditemukan dalam pemecahan masalah.</p><p style="text-align: justify;">4. Hukum yang dikemukakan Edward L. Thorndike adalah sebagai berikut:</p><p style="text-align: justify;">a. Hukum kesiapan (law of readiness) yang menyatakan bahwa hubungan antara stimulus dan respon akan terbentuk apabila telah ada kesiapan pada system syaraf individu.</p><p style="text-align: justify;">b. Hukum latihan atau pengulangan (law of exercise or repetition) yang menyatakan bahwa hubungan stimulus dengan respon akan terbentuk apabila sering dilatih dan diulang-ulang.</p><p style="text-align: justify;">c. Hukum akibat (law of effect) yang menyatakan bahwa hubungan stimulus dengan respon akan terjadi apabila adanya akibat yang menyenangkan. Bila stimulus dan respon tersebut dihargai negatif, maka akan terjadi penurunan motivasi.</p><p style="text-align: justify;">5. Perbedaan antara belajar kooperatif dengan belajar kelompok dapat dilihat pada tabel berikut:</p><p style="text-align: justify;">Belajar Kooperatif</p><p style="text-align: justify;">Belajar Kelompok</p><p style="text-align: justify;">Memiliki beragam model dan teknik</p><p style="text-align: justify;">Hanya memiliki satu model, yaitu beberapa siswa tergabung dalam satu kelompok</p><p style="text-align: justify;">Memiliki struktur, jumlah, dan teknik tertentu</p><p style="text-align: justify;">Memiliki satu cara, yaitu menyelesaikan tugas tertentu Bersama-sama`</p><p style="text-align: justify;">Mengaktifkan semua anggota kelompok untuk berperan serta dalam penyelesaian tugas tertentu</p><p style="text-align: justify;">Menimbulkan gejala ketergantungan antaranggota kelompok</p><p style="text-align: justify;">Belajar kooperatif menggalang potens sosialisasi di antara anggotanya</p><p style="text-align: justify;">Sangat tergantung dari niat baik setiap anggota kelompok</p><p style="text-align: justify;"> 6. Model-model sosial dalam pembelajaran, yaitu:</p><p style="text-align: justify;">a. Partner dalam belajar</p><p style="text-align: justify;">b. Investigasi kelompok</p><p style="text-align: justify;">c. Bermain peran (role play)</p><p style="text-align: justify;">d. Inkuiri yurisprudensi</p><p style="text-align: justify;">e. Kepribadian dan gaya belajar</p><p style="text-align: justify;">f. Inkuiri sosial</p><p style="text-align: justify;"> 7. Model-model pemrosesan informasi, yaitu:</p><p style="text-align: justify;">a. Berpikir induktif</p><p style="text-align: justify;">b. Pencapaian konsep</p><p style="text-align: justify;">c. Inkuiri ilmiah</p><p style="text-align: justify;">d. Latihan inkuiri</p><p style="text-align: justify;">e. Mnemonic</p><p style="text-align: justify;">f. Sinektik</p><p style="text-align: justify;">g. Pengorganisasian awal (advance organizer)</p><p style="text-align: justify;">h. Penyesuaian dengan pebelajar</p>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-53841537213567952862020-06-02T03:00:00.000+08:002020-06-02T03:00:02.053+08:00PENGERTIAN EVOLUSI DAN EVOLUSI MANUSIA - Anthropogenesis<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 20px;"><o:p><b> PENGERTIAN EVOLUSI DAN EVOLUSI MANUSIA - Anthropogenesis | </b></o:p></span><span style="text-align: justify;">Evolusi adalah suatu proses alami di mana setiap kehidupan terus berubah dari generasi ke generasi. Setiap individu organisme mewarisi karakternya masing-masing dari orang tua mereka melalui sifat gen yang diturunkan. Perubahan (mutasi) gen pada suatu individu dapat menimbulkan karakter baru pada keturunan berikutnya. Bila karakter baru itu membuat si individu lebih cocok dengan lingkungannya, maka mereka akan lebih sukses dalam bertahan hidup dan memproduksi keturunan.Sebaliknya, bila karakter tersebut membuat si individu baru kurang bertahan, karakter tersebut lambat laun akan hilang dari populasi organisme tersebut. Proses ini disebut sebagai seleksi alam. Seleksi alam menyebabkan karakter-karakter yang positif semakin banyak muncul dalam populasi. Dan setelah melewati banyak sekali generasi, suatu populasi dapat memiliki banyak karakter baru yang berbeda dari karakter nenek moyangnya sehingga muncullah spesies baru. Lalu, bila dilihat dari judul tulisan ini, akankah suatu saat manusia berubah (dengan cepat) menjadi spesies lain lagi? Mungkin, Sebuah studi genetika baru-baru ini menunjukkan bahwa berbagai ras manusia menjadi semakin berbeda satu dengan lainnya akibat proses evolusi yang semakin cepat. Dalam 5000 tahun terakhir, perubahan gen manusia terjadi 100 kali lebih tinggi dibanding masa-masa sebelumnya. Hal ini bertolak belakang dengan kepercayaan lama yang menyebutkan bahwa evolusi manusia telah berhenti pada saat ini.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-align: justify;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Para ahli dari University of Utah, Salt Lake City, US, menyebutkan bahwa gen manusia berevolusi dengan cepat di benua Eropa, Asia dan Afrika. Namun perubahan tersebut berbeda-beda sesuai dengan benua asalnya. Akibatnya, manusia secara genetik menjadi semakin berbeda satu dengan lainnya. Contoh karakter yang semakin muncul adalah mata biru dan kulit putih di Eropa Utara serta ketahanan terhadap malaria di Afrika. Menurut mereka, hal itu terjadi karena turunnya tingkat kawin mawin antar benua dibanding pada masa nenek moyang manusia modern meninggalkan Afrika untuk menyebar ke seluruh dunia. Walau demikian, kecepatan evolusi manusia tidak berkurang sejak masa itu. Para ahli juga menduga kalau evolusi tersebut akan terus berlanjut. Lima ribu tahun merupakan waktu yang sangat singkat bila menyangkut sebuah proses evolusi. Namun dalam evolusi manusia ini, hanya dalam 100 sampai 200 generasi, gen yang menguntungkan dan terseleksi telah dimiliki oleh 30%-40% populasi manusia.Salah satu faktor yang menyebabkan evolusi cepat ini adalah perubahan lingkungan. Pola dan bahan makanan kita berubah dengan cepat, demikian juga dengan timbulnya berbagai penyakit. Ini semua memaksa spesies manusia untuk ’berubah’, agar dapat terus bertahan hidup walau apa pun yang terjadi.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Evolusi manusia, atau Anthropogenesis, merupakan bagian dari evolusi biologi yang mengenai munculnya homo sapiens. Ini merupakan subyek yang luas penyelidikan ilmiah yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana perubahan ini terjadi. Studi dari evolusi manusia meliputi berbagai ilmu pengetahuan, terutama fisik antropologi, linguistik dan genetika. Beberapa typological spesies Homo telah berkembang. Termasuk Homo erectus yang menghuni Asia dan Homo neanderthalensis yang menghuni Eropa. Archaic Homo sapiens berevolusi antara 400.000 dan 250.000 tahun yang lalu.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua. Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Ciri-ciri Fisik<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Dalam biologi, manusia biasanya dipelajari sebagai salah satu dari berbagai spesies di muka Bumi. Pembelajaran biologi manusia kadang juga diperluas ke aspek psikologis serta ragawinya, tetapi biasanya tidak ke kerohanian atau keagamaan. Secara biologi, manusia diartikan sebagai hominid dari spesies Homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa dari Homo Sapiens ini adalah Homo sapiens sapiens. Mereka biasanya dianggap sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus Homo. Manusia menggunakan daya penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna. Dengan ada nya kedua kaki untuk menggerakan badan, kedua tungkai depan dapat digunakan untuk memanipulasi obyek menggunakan jari jempol (ibu jari).<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Rata-rata tinggi badan perempuan dewasa Amerika adalah 162 cm (64 inci) dan rata-rata berat 62 kg (137 pound). Pria umumnya lebih besar: 175 cm (69 inci) dan 78 kilogram (172 pound). Tentu saja angka tersebut hanya rata rata, bentuk fisik manusia sangat bervariasi, tergantung pada faktor tempat dan sejarah. Meskipun ukuran tubuh umumnya dipengaruhi faktor keturunan, faktor lingkungan dan kebudayaan juga dapat mempengaruhinya, seperti gizi makanan. Anak manusia lahir setelah sembilan bulan dalam masa kandungan, dengan berat pada umumnya 3-4 kilogram (6-9 pound) dan 50-60 centimeter (20-24 inci) tingginya. Tak berdaya saat kelahiran, mereka terus bertumbuh selama beberapa tahun, umumnya mencapai kematangan seksual pada sekitar umur 12-15 tahun. Anak laki-laki masih akan terus tumbuh selama beberapa tahun setelah ini, biasanya pertumbuhan tersebut akan berhenti pada umur sekitar 18 tahun.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Ciri-Ciri Mental</span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Banyak manusia menganggap dirinya organisme terpintar dalam kerajaan hewan, meski ada perdebatan apakah cetaceans seperti lumba-lumba dapat saja mempunyai intelektual sebanding. Tentunya, manusia adalah satu-satunya hewan yang terbukti berteknologi tinggi. Manusia memiliki perbandingan massa otak dengan tubuh terbesar di antara semua hewan besar (Lumba-lumba memiliki yang kedua terbesar; hiu memiliki yang terbesar untuk ikan; dan gurita memiliki yang tertinggi untuk invertebrata). Meski bukanlah pengukuran mutlak (sebab massa otak minimum penting untuk fungsi "berumahtangga" tertentu), perbandingan massa otak dengan tubuh memang memberikan petunjuk baik dari intelektual relatif. (Carl Sagan, The Dragons of Eden, 38). Kemampuan manusia untuk mengenali bayangannya dalam cermin, merupakan salah satu hal yang jarang di temui dalam kerajaan hewan. Manusia adalah satu dari empat spesies yang lulus tes cermin untuk pengenalan pantulan diri - yang lainnya adalah simpanse, orang utan, dan lumba-lumba. Pengujian membuktikan bahwa sebuah simpanse yang sudah bertumbuh sempurna memiliki kemampuan yang hampir sama dengan seorang anak manusia berumur empat tahun untuk mengenali bayangannya di cermin. Pengenalan pola (mengenali susunan gambar dan warna serta meneladani sifat) merupakan bukti lain bahwa manusia mempunyai mental yang baik. Kemampuan mental manusia dan kepandaiannya, membuat mereka, menurut Pascal, makhluk tersedih di antara semua hewan. Kemampuan memiliki perasaan, seperti kesedihan atau kebahagiaan, membedakan mereka dari organisme lain, walaupun pernyataan ini sukar dibuktikan menggunakan tes hewan. Keberadaan manusia, menurut sebagian besar ahli filsafat, membentuk dirinya sebagai sumber kebahagiaan.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Habitat<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Pandangan konvesional dari evolusi manusia menyatakan bahwa manusia berevolusi di lingkungan dataran sabana di Afrika. (lihat Evolusi manusia). Teknologi yang disalurkan melalui kebudayaan telah memungkinkan manusia untuk mendiami semua benua dan beradaptasi dengan semua iklim. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, manusia telah dapat mendiami sementara benua Antartika, mendiami kedalaman samudera, dan ruang angkasa, meskipun pendiaman jangka panjang di lingkungan tersebut belum termasuk sesuatu yang hemat. Manusia, dengan populasi kurang lebih eman milyar jiwa, adalah salah satu dari mamalia terbanyak di dunia. Sebagian besar manusia (61%) berkediaman di daerah Asia. Mayoritas sisanya berada di Amerika (14%), Afrika (13%) dan Eropa (12%), dengan hanya 0.3% di Australia.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Gaya hidup asli manusia adalah pemburu dan pengumpul, yang diadaptasikan ke sabana, adegan yang disarankan dalam evolusi manusia. Gaya hidup manusia lainnya adalah nomadisme (berpindah tempat; terkadang dihubungkan dengan kumpulan hewan) dan perkampungan menetap yang dimungkinkan oleh pertanian yang baik. Manusia mempunyai daya tahan yang baik untuk memindahkan habitat mereka dengan berbagai alasan, seperti pertanian, pengairan, urbanisasi dan pembangunan, serta kegiatan tambahan untuk hal-hal tersebut, seperti pengangkutan dan produksi barang. Perkampungan manusia menetap bergantung pada kedekatannya dengan sumber air dan, bergantung pada gaya hidup, sumber daya alam lainnya seperti lahan subur untuk menanam hasil panen dan menggembalakan ternak atau, sesuai dengan musim tersedianya mangsa/makanan. Dengan datangnya infrastruktur perdagangan dan pengangkutan skala besar, kedekatan lokasi dengan sumber daya tersebut telah menjadi tak terlalu penting, dan di banyak tempat faktor ini tak lagi merupakan daya pendorong bertambah atau berkurangnya populasi.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Habitat manusia dalam sistem ekologi tertutup di lingkungan yang tidak akrab dengannya (Antartika, angkasa luar) sangatlah mahal dan umumnya mereka tak dapat tinggal lama, dan hanya untuk tujuan ilmiah, militer, atau ekspedisi industri. Kehidupan di angkasa sangatlah sporadis, dengan maksimal tiga belas manusia di ruang angkasa pada waktu tertentu. Ini adalah akibat langsung dari kerentanan manusia terhadap radiasi ionisasi. Sebelum penerbangan angkasa Yuri Gagarin tahun 1961, semua manusia 'terkurung' di Bumi. Di antara tahun 1969 dan 1974, telah ada dua manusia sekaligus yang menghabiskan waktu singkatnya di Bulan. Sampai tahun 2004, tak ada benda angkasa lain telah dikunjungi manusia. Sampai tahun 2004, telah ada banyak keberadaan manusia di ruang angkasa berkelanjutan sejak peluncuran kru perdana untuk meninggali Stasiun Luar Angkasa Internasional, pada 31 Oktober 2000.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Populasi<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Dalam kurun waktu 200 tahun dari 1800 sampai 2000, populasi dunia telah bertambah pesat dari satu hingga enam milyar. Diperkirakan mencapai puncaknya kira-kira sepuluh milyar selama abad ke-21. Sampai 2004, sebuah minoritas yang cukup besar — sekitar 2.5 dari jumlah 6.3 milyar jiwa — tinggal di sekeliling daerah perkotaan. Urbanisasi diperkirakan akan melonjak drastis selama abad ke-21. Polusi, kriminal dan kemiskinan hanyalah beberapa contoh dari masalah yang dihadapi oleh manusia yang tinggal di kota dan pemukiman pinggiran kota.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Asal Mula<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Hewan terdekat dengan manusia yang masih bertahan hidup adalah simpanse; kedua terdekat adalah gorila dan ketiga adalah orang utan. Sangat penting untuk diingat, namun, bahwa manusia hanya mempunyai persamaan populasi nenek moyang dengan hewan ini dan tidak diturunkan langsung dari mereka. Ahli biologi telah membandingkan serantaian pasangan dasar DNA antara manusia dan simpanse, dan memperkirakan perbedaan genetik keseleruhan kurang dari 5% [2]. Telah diperkirakan bahwa garis silsilah manusia bercabang dari simpanse sekitar 5 juta tahun lalu, dan dari gorila sekitar 8 juta tahun lalu. Namun, laporan berita terbaru dari tengkorak hominid berumur kira-kira 7 juta tahun sudah menunjukkan percabangan dari garis silsilah kera, membuat gagasan kuat adanya percabangan awal silsilah tersebut.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Berikut beberapa gejala penting dalam evolusi manusia:<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Perluasan rongga otak dan otak itu sendiri, yang umumnya sekitar 1,400 cm³ dalam ukuran volumnya, dua kali lipat perluasan otak simpanse dan gorila. Beberapa ahli antropologi, namun, mengatakan bahwa alih-alih perluasan otak, penyusunan ulang struktur otak lebih berpengaruh pada bertambahnya kecerdasan. pngurangan gigi taring, penggerak bipedal (dua kaki), perbaikan laring / pangkal tenggorokan (yang memungkinkan penghasilan bunyi kompleks atau dikenal sebagai bahasa vokal).<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Bagaimana gejala-gejala ini berhubungan, dengan cara apa mereka telah menyesuaikan diri, dan apa peran mereka dalam evolusi organisasi sosial dan kebudayaan kompleks, merupakan hal-hal penting dalam perdebatan yang berlangsung di antara para ahli antropologi ragawi saat ini.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Selama tahun 1990an, variasi dalam DNA mitochondria manusia diakui sebagai sumber berharga untuk membangun ulang silsilah manusia dan untuk melacak perpindahan manusia awal. Berdasarkan perhitungan-perhitungan ini, nenek moyang terakhir yang serupa manusia modern diperkirakan hidup sekitar 150 milenium lalu, dan telah berkembang di luar Africa kurang dari 100.000 tahun lalu. Australia dijelajahi relatif awal, sekitar 70.000 tahun lalu, Eropa +/- 40.000 tahun lalu, dan Amerika pertama didiami secara kasarnya 30.000 tahun lalu, serta kolonisasi kedua di sepanjang Pasifik +/- 15.000 tahun lalu (lihat Perpindahan manusia).<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Macam-macam kelompok agama telah menyatakan keberatan atas teori evolusi umat manusia dari sebuah nenek moyang bersama dengan hominoid lainnya. Alhasil, muncullah berbagai perbedaan pendapat, percekcokan, dan kontroversi. Lihat penciptaan, argumen evolusi, dan desain kepandaian untuk melihat pola pikir yang berlawanan.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Kerohanian dan Agama<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Bagi kebanyakan manusia, kerohanian dan agama memainkan peran utama dalam kehidupan mereka. Sering dalam konteks ini, manusia tersebut dianggap sebagai "orang manusia" terdiri dari sebuah tubuh, pikiran, dan juga sebuah roh atau jiwa yang kadang memiliki arti lebih daripada tubuh itu sendiri dan bahkan kematian. Seperti juga sering dikatakan bahwa jiwa (bukan otak ragawi) adalah letak sebenarnya dari kesadaran (meski tak ada perdebatan bahwa otak memiliki pengaruh penting terhadap kesadaran). Keberadaan jiwa manusia tak dibuktikan ataupun ditegaskan; konsep tersebut disetujui oleh sebagian orang dan ditolak oleh lainnya. Juga, adalah perdebatan di antara organisasi agama mengenai benar/tidaknya hewan memiliki jiwa; beberapa percaya mereka memilikinya, sementara lainnya percaya bahwa jiwa semata-mata hanya milik manusia, serta ada juga yang percaya akan jiwa kelompok yang diadakan oleh komunitas hewani dan bukanlah individu. Bagian ini akan merincikan bagaimana manusia diartikan dalam istilah kerohanian, serta beberapa cara bagaimana definisi ini dicerminkan melalui ritual dan agama.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Animisme<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Animisme adalah kepercayaan bahwa obyek dan gagasan termasuk hewan, perkakas, dan fenomena alam mempunyai atau merupakan ekspresi roh hidup. Dalam beberapa pandangan dunia animisme yang ditemukan di kebudayaan pemburu dan pengumpul, manusia sering dianggap (secara kasarnya) sama dengan hewan, tumbuhan, dan kekuatan alam. Sehingga, secara moral merupakan kewajiban untuk memperlakukan benda-benda tersebut secara hormat. Dalam pandangan dunia ini, manusia dianggap sebagai penghuni, atau bagian, dari alam, bukan sebagai yang lebih unggul atau yang terpisah darinya. Dalam kemasyarakatan ini, ritual / upacara agama dianggap penting untuk kelangsungan hidup, karena dapat memenangkan kemurahan hati roh-roh sumber makanan tertentu, roh tempat bermukim, dan kesuburan serta menangkis roh berhati dengki. Dalam ajaran animisme yang berkembang, seperti Shinto, ada sebuah makna yang lebih mendalam bahwa manusia adalah sebuah tokoh istimewa yang memisahkan mereka dari segenap benda dan hewan, sementara masih pula menyisakan pentingnya ritual untuk menjamin keberuntungan, panen yang memuaskan, dan sebagainya.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Kebanyakan sistem kepercayaan animisme memegang erat konsep roh abadi setelah kematian fisik. Dalam beberapa sistem, roh tersebut dipercaya telah beralih ke suatu dunia yang penuh dengan kesenangan, dengan panen yang terus-menerus berkelimpahan atau bahkan permainan yang berlebih-lebih. Sementara di sistem lain (misal: agama Nawajo), roh tinggal di bumi sebagai hantu, seringkali yang berwatak buruk. Kemudian tersisa sistem lain yang menyatukan kedua unsur ini, mempercaya bahwa roh tersebut harus berjalan ke suatu dunia roh tanpa tersesat dan menggeluyur sebagai hantu. Upacara pemakaman, berkabung dan penyembahan nenek moyang diselenggarakan oleh sanak yang masih hidup, keturunannya, sering dianggap perlu untuk keberhasilan penyelesaian perjalanan tersebut. Ritual dalam kebudayaan animisme sering dipentaskan oleh dukun atau imam (cenayang), yang biasanya tampak kesurupan tenaga roh, lebih dari atau di luar pengalaman manusia biasa. Pemraktekan tradisi penyusutan kepala sebagaimana ditemukan di beberapa kebudayaan, berasal dari sebuah kepercayaan animisme bahwa seorang musuh perang, jika rohnya tak terperangkap di kepala, dapat meloloskan diri dari tubuhnya dan, setelah roh itu berpindah ke tubuh lain, mengambil bentuk hewan pemangsa dan pembalasan setimpal.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Mistikme<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Barangkali merupakan praktek kerohanian dan pengalaman, tetapi tidak harus bercampur dengan theisme atau lembaga agama lain yang ada di berbagai masyarakat. Pada dasarnya gerakan mistik termasuk Vedanta, Yoga, Buddhisme awal (lihat pula Kerajaan manusia), tradisi memuja Eleusis, perintah mistik Kristiani dan pengkhotbah seperti Meister Eckhart, dan keislaman Sufisme. Mereka memusatkan pada pengalaman tak terlukiskan, dan kesatuan dengan supranatural (lihat pencerahan, kekekalan). Dalam mistikme monotheis, pengalaman mistik memfokuskan kesatuan dengan Tuhan.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Politheisme<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Konsep dewa sebagai makhluk yang sangat kuat kepandaiannya atau supernatural, kebanyakan dikhayalkan sebagai anthropomorfik atau zoomorfik, yang ingin disembah atau ditentramkan oleh manusia dan ada sejak permulaan sejarah, dan kemungkinan digambarkan pada kesenian Zaman Batu pula. Dalam masa sejarah, tatacara pengorbanan berevolusi menjadi adat agama berhala dipimpin oleh kependetaan (misal: agama Vedik, (pemraktekan kependetaan berkelanjutan dalam Hinduisme, yang namun telah mengembangkan teologi monotheis, seperti penyembahan berhala theisme monistik, Mesir, Yunani, Romawi dan Jerman). Dalam agama tersebut, manusia umumnya diciri-cirikan dengan kerendahan mutunya kepada dewa-dewa, terkadang dicerminkan dalam masyarakat berhirarki diperintah yang oleh dinasti-dinasti yang menyatakan keturunan sifat ketuhanan/kedewaan. Dalam agama yang mempercayai reinkarnasi, terutama Hinduisme, tak ada batasan yang kedap di antara hewan, manusia, dan dewa, karena jiwa dapat berpindah di seputar spesies yang berbeda tanpa kehilangan identitasnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Monotheisme<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Gagasan dari suatu Tuhan tunggal yang menggabungkan dan malampaui semua dewa-dewa kecil tampak berdiri sendiri dalam beberapa kebudayaan, kemungkinan terwujud pertama kali dalam bida’ah / klenik Akhenaten (lebih dikenal sebagai Henotheisme, tahap umum dalam kemunculan Monotheisme). Konsep dari kebaikan dan kejahatan dalam sebuah pengertian moral timbul sebagai sebuah konsekuensi Tuhan tunggal sebagai otoritas mutlak. Dalam agama Yahudi, Tuhan adalah pusat dalam pemilihan orang Yahudi sebagai rakyat, dan dalam Kitab Suci Yahudi, takdir komunitas dan hubungannya dengan Tuhan mempunyai hak istimewa yang jelas (harus diutamakan) di atas takdir individu. Kekristenan bertumbuh keluar dari agama Yahudi dengan menekankan takdir individual, khususnya setelah kematian, dan campur tangan pribadi Tuhan dengan adanya inkarnasi, yaitu dengan menjadi manusia selama sementara. Islam, walaupun menolak kepercayaan kristiani untuk Tritunggal dan inkarnasi ketuhanan, sangatlah mirip dengan Kekristenan dalam melihat manusia sebagai wali / wakil dari Tuhan dan satu-satunya makhluk inkarnasi yang memiliki kehendak bebas (atau dapat berdosa) atau melakukan hal yang bertentangan dengan alam. Dalam semua agama Abraham, manusia adalah penguasa, atau pengurus, di atas seluruh muka Bumi dan semua makhluk lain, sedikit lebih rendah daripada malaikat (lihat Rantaian Makhluk-Makhluk), dan memiliki moral hati nurani yang unik. Hinduisme, juga belakangan mengembangkan teologi monotheis seperti theisme monistik, yang berbeda dari pikiran Barat mengenai monotheis. Agama monotheistik mempunyai kemiripan dalam kepercayaan bahwa umat manusia diciptakan oleh Tuhan, diikat oleh kewajiban kasih sayang, dan dirawat oleh pemeliharaan baik kaum / pihak ayah.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Sang Individu<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Manusia individu adalah subyek yang mengalami kondisi manusia. Ini diikatkan dengan lingkungannya melalui indera mereka dan dengan masyarakat melalui kepribadian mereka, jenis kelamin mereka serta status sosial. Selama kehidupannya, ia berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja, kematangan dan usia lanjut. Deklarasi universal untuk hak asasi diadakan untuk melindungi hak masing-masing individu.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Hati dan kesadaran<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Pengalaman subyektif dari seorang individu berpusat di sekitar kesadarannya, kesadaran-diri atau pikiran, memperbolehkan adanya persepsi eksistensinya sendiri dan dari perjalanan waktu. Kesadaran memberikan naiknya persepsi akan kehendak bebas, meskipun beberapa percaya bahwa kehendak bebas sempurna adalah khayalan yang menyesatkan, dibatasi atau dilenyapkan oleh penentuan takdir atau sosial atau biologis. Hati manusia diperluas ke luar kesadaran, mencakup total aspek mental dan emosional individu. Ilmu pengetahuan psikologi mempelajari hati manusia (psike), khususnya alam bawah sadar (tak sadar). Praktek psikoanalisis yang dirancang oleh Sigmund Freud mencoba menyingkap bagian dari alam bawah sadar. Freud menyusun diri manusia menjadi Ego, Superego, dan Id. Carl Gustav Jung memperkenalkan pemikiran alam bawah sadar kolektif / bersama dan sebuah proses pengindividuan, menuangkan keragu-raguan untuk ketepatan pendefinisian individu ‘yang dapat diartikan’.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Emosi<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Individu manusia terbuka terhadap emosi yang besar mempengaruhi keputusan serta tingkah laku mereka. Emosi menyenangkan seperti cinta atau sukacita bertentangan dengan emosi tak menyenangkan seperti kebencian, cemburu, iri hati atau sakit hati.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Seksualitas<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Seksualitas manusia, di samping menjamin reproduksi, mempunyai fungsi sosial penting, membuat ikatan / pertalian dan hirarki di antara individu. Hasrat seksual dialami sebagai sebuah dorongan / keinginan badani, sering disertai dengan emosi kuat positif (seperti cinta atau luapan kegembiraan) dan negatif (seperti kecemburuan / iri hati atau kebencian).<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Tubuh<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">penampilan fisik tubuh manusia adalah pusat kebudayaan dan kesenian. Dalam setiap kebudayaan manusia, orang gemar memperindah tubuhnya, dengan tato, kosmetik, pakaian, perhiasan atau ornamen serupa. Model rambut juga mempunyai pengertian kebudayaan penting. Kecantikan atau keburukan rupa adalah kesan kuat subyektif dari penampilan seseorang. Kebutuhan individu terhadap makanan dan minuman teratur secara jelas tercermin dalam kebudayaan manusia (lihat pula ilmu makanan). Kegagalan mendapatkan makanan secara teratur akan berakibat rasa lapar dan pada akhirnya kelaparan (lihat juga malnutrisi). Rata-rata waktu tidur adalah 8 jam per hari untuk dewasa dan 9–10 jam untuk anak-anak. Orang yang lebih tua biasanya tidur selama 6–7 jam. Sudah umum, namun, dalam masyarakat modern bagi orang-orang untuk mendapat waktu tidur kurang dari yang mereka butuhkan. Tubuh manusia diancam proses penuaan dan penyakit. Ilmu pengobatan adalah ilmu pengetahuan yang menelusuri metode penjagaan kesehatan tubuh.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Kelahiran dan kematian<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Kehidupan subyektif individu berawal pada kelahirannya, atau dalam fase kehamilan terdahulu, selama janin berkembang di dalam tubuh ibu. Kemudian kehidupan berakhir dengan kematian individu. Kelahiran dan kematian sebagai peristiwa luar biasa yang membatasi kehidupan manusia, dapat mempunyai pengaruh hebat terhadap individu tersebut. Kesulitan selama melahirkan dapat berakibat trauma dan kemungkinan kematian dapat menyebabkan rasa keberatan (tak mudah) atau ketakutan (lihat pula pengalaman hampir meninggal). Upacara penguburan adalah ciri-ciri umum masyarakat manusia, sering diinspirasikan oleh kepercayaan akan adanya kehidupan setelah kematian. Adat kebiasaan warisan atau penyembahan nenek moyang dapat memperluas kehadiran sang individu di luar rentang usia fisiknya. (lihat kekekalan).<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Masyarakat<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Meskipun banyak spesies berprinsip sosial, membentuk kelompok berdasarkan ikatan / pertalian genetik, perlindungan-diri, atau membagi pengumpulan makanan dan penyalurannya, manusia dibedakan dengan rupa-rupa dan kemajemukan dari adat kebiasaan yang mereka bentuk entah untuk kelangsungan hidup individu atau kelompok dan untuk pengabadian dan perkembangan teknologi, pengetahuan, serta kepercayaan. Identitas kelompok, penerimaan dan dukungan dapat mendesak pengaruh kuat pada tingkah laku individu, tetapi manusia juga unik dalam kemampuannya untuk membentuk dan beradaptasi ke kelompok baru.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Bahasa<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Kecakapan berpidato adalah sebuah unsur pendefinisian umat manusia, mungkin mendahului pemisahan populasi modern filogenetik (lihat Asal usul bahasa). Bahasa adalah pusat dari komunikasi antar manusia. Kata Yahudi untuk "binatang" (behemah) berarti "bisu", menggambarkan manusia sebagai "binatang berbicara" (kepandaian bercakap hewani). Bahasa adalah pusat dari sentuhan identitas ‘khas’ berbagai kebudayaan atau kesukuan dan sering diceritakan mempunyai status atau kekuatan supernatural (lihat Sihir / Gaib, Mantra, Vac). Penemuan sistem penulisan sekitar 5000 tahun lalu, yang memungkinkan pengabadian ucapan, merupakan langkah utama dalam evolusi kebudayaan. Ilmu pengetahuan Linguistik (ilmu bahasa) menjelaskan susunan bahasa, dan keterkaitan antara bahasa-bahasa berbeda. Diperkirakan ada 6000 bahasa yang diucapkan manusia saat ini. Manusia yang kekurangan kemampuan berkomunikasi melalui ucapan, umumnya bercakap-cakap menggunakan Bahasa Isyarat.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Agama<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Dalam setiap kebudayaan manusia, kerohanian dan ritual mendapat ekspresi dalam bentuk tertentu. Elemen-elemen ini dapat menggabungkan secara penting pengalaman pribadi dengan pengalaman penyatuan dan komunal, seringkali membangkitkan emosi yang sangat kuat dan bahkan luapan kegembiraan. Kekuatan pengikat yang kuat dari pengalaman tertentu dapat terkadang menimbulkan kefanatikan atau agresi kepada manusia lain yang tidak termasuk dalam kelompok agamanya, berakibat perpecahan atau bahkan perang. Teokrasi adalah masyarakat yang dibentuk secara dominan oleh agama, diperintah oleh pemimpin suci atau oleh seorang pemuka agama. Agama dapat pula berperilaku sebagai alat penyaluran dan pengaruh dari norma budaya dunia dan tingkah laku yang wajar dilakukan manusia.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Keluarga dan teman sepergaulan<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Individu manusia dibiasakan untuk bertumbuh menjadi seorang pelengkap yang berjiwa kuat ke dalam suatu kelompok kecil, umumnya termasuk keluarga biologis terdekatnya, ibu, ayah dan saudara kandung. Sebagai seorang pelengkap berjiwa kuat yang serupa dapat dikelirukan dengan suatu kelompok kecil yang sama, yaitu teman sepergaulan sebaya sang individu, umumnya berukuran antara sepuluh hingga dua puluh individu, kemungkinan berkaitan dengan ukuran optimal untuk gerombolan pemburu. Dinamika kelompok dan tekanan dari teman dapat mempengaruhi tingkah laku anggotanya. Seorang individu akan mengembangkan perasaan kesetiaan yang kuat kepada kelompok tertentu. Kelakuan manusia yang wajar termasuk seringnya hubungan sosial, dinyatakan dalam obrolan / percakapan, dansa, menyanyi atau cerita (dikenal dengan curhat).<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Suku, bangsa dan negara bagian<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Kelompok manusia yang lebih besar dapat disatukan dengan gagasan kesamaan nenek moyang (suku, etnis) atau kesamaan fokus budaya atau materi (bangsa atau negara bagian), sering dibagi lebih lanjut menurut struktur kelas sosial dan hirarki. Sebuah suku dapat terdiri dari beberapa ratus individu, sementara negara bagian modern terbesar berisi lebih dari semilyar. Konflik kekerasan di antara kelompok-kelompok besar disebut peperangan. Kesetiaan / pengabdian untuk kelompok yang besar seperti ini disebut nasionalisme atau patriotisme. Dalam keekstriman, perasaan pengabdian terhadap sebuah lembaga atau kewenangan dapat mencapai keekstriman pathologi, yang berakibat hysteria massa (gangguan syaraf) atau fasisme.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Antropologi budaya menjelaskan masyarakat manusia yang berbeda-beda, dan sejarah mencatat interaksi mereka berikut kesuksesan yang dialami. Organisasi dan pemerintahan bentuk modern dijelaskan oleh Ilmu Politik dan Ekonomi.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Kebudayaan dan peradaban<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Sebuah peradaban adalah sebuah masyarakat yang telah mencapai tingkat kerumitan tertentu, umumnya termasuk perkotaan dan pemerintahan berlembaga, agama, iptek, sastra serta filsafat. Perkotaan paling awal di dunia ditemukan di dekat rute perdagangan penting kira-kira 10.000 tahun lalu (Yeriko, Çatalhöyük). Kebudayaan manusia dan ekspresi seni mendahului peradaban dan dapat dilacak sampai ke palaeolithik (lukisan goa, arca Venus, tembikar / pecah belah dari tanah). Kemajuan pertanian memungkinkan transisi dari masyarakat pemburu dan pengumpul atau nomadik menjadi perkampungan menetap sejak Milenium ke-9 SM. Penjinakan hewan menjadi bagian penting dari kebudayaan manusia (anjing, domba, kambing, lembu). Dalam masa sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang bahkan lebih pesat (lihat Sejarah iptek).<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Renungan diri<o:p></o:p></span></b><br />
<b><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Umat manusia selalu mempunyai perhatian yang hebat akan dirinya sendiri. Kecakapan manusia untuk mengintrospeksi diri, keinginan individu untuk menjelajahi lebih mengenai intisari diri mereka, tanpa terkecuali menghasilkan berbagai penyelidikan mengenai kondisi manusia merupakan pokok jenis manusia secara keseluruhan. Renungan diri adalah dasar dari filsafat dan telah ada sejak awal pencatatan sejarah. Artikel ini misalnya, karena ditulis oleh manusia, dengan sendirinya tak dapat luput dari contoh refleksi diri.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Manusia kerap menganggap dirinya sebagai spesies dominan di Bumi, dan yang paling maju dalam kepandaian dan kemampuannya mengelola lingkungan. Kepercayaan ini khususnya sangat kuat dalam kebudayaan Barat, dan berasal dari bagian dalam cerita penciptaan di Alkitab yang mana Adam secara khusus diberikan kekuasaan atas Bumi dan semua makhluk. Berdampingan dengan anggapan kekuasaan manusia, kita sering menganggap ini agak radikal karena kelemahan dan singkatnya kehidupan manusia (Dalam Kitab Suci Yahudi, misalnya, kekuasaan manusia dijanjikan dalam Kejadian 1:28, tetapi pengarang kitab Pengkhotbah meratapi kesia-siaan semua usaha manusia).<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Ahli filsafat Yahudi, Protagoras telah membuat pernyataan terkenal bahwa "Manusia adalah ukuran dari segalanya; apa yang benar, benarlah itu; apa yang tidak, tidaklah itu". Aristotle mendeskripsikan manusia sebagai "hewan komunal" (ζωον πολιτικον), yaitu menekankan pembangunan masyarakat sebagai pusat pembawaan alam manusia, dan "hewan dengan sapien" (ζωον λογον εχων, dasar rasionil hewan), istilah yang juga menginspirasikan taksonomi spesies, Homo sapiens.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Pandangan dunia dominan pada abad pertengahan Eropa berupa keberadaan manusia yang diciri-cirikan oleh dosa, dan tujuan hidupnya adalah untuk mempersiapkan diri terhadap pengadilan akhir setelah kematian. Pencerahan / pewahyuan digerakkan oleh keyakinan baru, bahwa, dalam perkataan Immanuel Kant, "Manusia dibedakan di atas semua hewan dengan kesadaran-dirinya, yang mana ia adalah 'hewan rasionil'". Pada awal abad ke-20, Sigmund Freud melancarkan serangan serius kepada positivisme mendalilkan bahwa kelakuan manusia mengarah kepada suatu bagian besar yang dikendalikan oleh pikiran bawah sadar.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Dari titik pandang ilmiah, Homo sapiens memang berada di antara spesies yang paling tersama-ratakan di Bumi, dan hanya ada sejumlah kecil spesies tunggal yang menduduki lingkungan beraneka-ragam sebanyak manusia. Rupa-rupa usaha telah dibuat untuk mengidentifikasikan sebuah ciri-ciri kelakuan tunggal yang membedakan manusia dari semua hewan lain, misal: Kemampuan untuk membuat dan mempergunakan perkakas, kemampuan untuk mengubah lingkungan, bahasa dan perkembangan struktur sosial majemuk. Beberapa ahli antropologi berpikiran bahwa ciri-ciri yang siap diamati ini (pembuatan-perkakas dan bahasa) didasarkan pada kurang mudahnya mengamati proses mental yang kemungkinan unik di antara manusia: kemampuan berpikir secara simbolik, dalam hal abstrak atau secara logika. Adalah susah, namun, untuk tiba pada suatu kelompok atribut yang termasuk semua manusia, dan hanya manusia, dan harapan untuk menemukan ciri-ciri unik manusia yang adalah masalah dari renungan-diri manusia lebih daripada suatu masalah zoologi.</span></div>
</div>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-69510320463238209782020-06-02T00:18:00.000+08:002020-06-02T00:18:14.195+08:00LOGIKA BERFIKIR DEDUKTIF DAN INDUKTIF DENGAN METODE PENALARAN (REASONING)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b style="text-align: justify;">Metode Penalaran <i>(Reasoning)</i></b><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b>1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>Deduktif<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dipelopori oleh <b>Aristoteles</b>. Bertolak dari asumsi umum yang kebenarannya tidak dipersoalkan, lalu diterapkan pada hal khusus yang dikenal sebgai <b>Silogisme Kategorik</b> <i>(Kategorical Silogisme)</i> yang terdiri dari 3 bagian :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b>a.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>Premis Mayor<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV">Pernyataan sifat hubungan yang kebenarannya diasumsikan terbukti dengan sendirinya <i>(self evident)</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b>b.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>Premis Minor<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV">Suatu kasus tertentu yang berhubungan dengan premis mayor<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b>c.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b> Kesimpulan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="SV">Hasil hubungan logis premis mayor dengan premis minor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt;"> </span><span lang="SV" style="font-size: 6pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.5pt;">
<b><u><span lang="SV">Kelemahannya</span></u></b><span lang="SV"> :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.5pt;">
<span lang="SV"> 1. Kebenaran kesimpulan tergantung pada kebenaran premis mayor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.5pt;">
<span lang="SV"> 2. Sulit menemukan pengetahuan baru<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.5pt;">
<span lang="SV">Metoda ini berlangsung sampai abad ke 17.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.5pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">Berfikir secara deduktif adalah menggunakan <b>sifat Koheren </b>dalam menentukan kebenaran<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.5pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<b>2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>Induktif<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 13.5pt;">
<b><span lang="SV">Francis Bacon</span></b><span lang="SV"> menyanggah teori deduktif dengan <b><i>Novum Organum</i></b> .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.5pt;">
<b><span lang="SV">Ia mengusulkan :</span></b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.5pt;">
<span lang="SV">1. Pengamatan phenomena - phenomena yang diamatinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.5pt;">
<span lang="SV">2. Berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan melalui pengamatan kasus-kasus yang banyak, kemudian generalisasi atau kasus yang bersifat umum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.5pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.5pt;">
<b><u><span lang="SV">Kelemahannya</span></u></b><span lang="SV"> :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.5pt;">
<span lang="SV">Pengumpulan kasus secara acak, konsep yang utuh mustahil dapat melahirkan teori-teori atau generalisasi yang benar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.5pt;">
<span lang="SV">Sedangkan berfikir secara Induktif yaitu menggunakan sifat korespondensi dalam menentukan kebenaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.5pt;">
<span lang="SV">Pada abad ke 19 <b><u>Charles Darwin</u></b> memadukan kedua metoda itu (<i>Best</i>, 1975) Ia menyususn tepri asal usul manusia.</span></div>
</div>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-8680107362184563452020-06-02T00:15:00.000+08:002020-06-02T00:15:14.606+08:00CARA BELAJAR AUDITORIAL | auditory<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia, "times new roman", serif; line-height: 18.4px; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
Belakangan, setelah memahami konsep kemampuan menyerap pengetahuan yang berbeda-beda dalam bentuk Visual, Auditory, dan Kinestetik (VAK), baru saya agak sedikit mengerti mengapa mereka bisa enak-enakan tidur di kelas tetapi mendapatkan nilai baik. Kelihatannya mereka adalah tipe <b>pembelajar auditory</b>, yaitu para pembelajar yang bisa menyerap informasi dan mata pelajaran, justru lebih banyak dari mendengar dibandingkan dengan membaca secara langsung. Jadi, mereka belajar saat orang lain membaca pelajarannya keras-keras. Di situlah mereka bisa lebih banyak menyerap informasi. Selanjutnya, dengan kecerdasan yang mereka miliki, informasi itu dengan mudah dikelola dan disimpan sehingga pas ujian tinggal membuka informasi itu dari simpanan memorinya. Bukannya tidak belajar, tetapi begitulah cara mereka belajar. Berikut ini ciri-ciri dari Cara Belajar atau model Pembelajaran Auditory.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia, "times new roman", serif; line-height: 18.4px; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia, "times new roman", serif; line-height: 18.4px; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-left: 39.15pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 7pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"></span></b></div>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia, "times new roman", serif; line-height: 18.4px; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
Model pembelajar auditori adalah model di mana seseorang lebih cepat menyerap informasi melalui apa yang ia dengarkan. Penjelasan tertulis akan lebih mudah ditangkap oleh para pembelajar auditori ini. Ciri-ciri orang-orang auditorial, di antaranya adalah:</div>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span><br />
<ol start="1" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18.4px; text-align: justify;">Lebih cepat menyerap dengan mendengarka</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18.4px; text-align: justify;">Senang membaca dengan keras dan mendengarkan</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18.4px; text-align: justify;">Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18.4px; text-align: justify;">Bagus dalam berbicara dan bercerita</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18.4px; text-align: justify;">Berbicara dengan irama yang terpola</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18.4px; text-align: justify;">Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18.4px; text-align: justify;">Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18.4px; text-align: justify;">Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18.4px; text-align: justify;">Suka musik dan bernyanyi</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18.4px; text-align: justify;">Tidak bisa diam dalam waktu lama</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 18.4px; text-align: justify;">Suka mengerjakan tugas kelompok</li>
</ol>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
Saya rasa setelah memahami ini, kita menjadi lebih tahu bagaimana sebenarnya menyikapi siswa-siswi kita yang terkadang kita menganggap mereka tidak peduli terhadap pelajaran, namun begitulah cara mereka belajar dan memperoleh ilmu. Semoga bermanfaat.</div>
</div>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-3460862726131482982020-06-02T00:13:00.002+08:002020-06-02T00:13:51.782+08:00CIRI-CIRI MODEL PEMBELAJARAN VISUAL, AUDITORIAL, DAN KINESTETIK<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam proses memperoleh ilmu, setiap individu memiliki caranya tersendiri dalam menyikapi dan bertindak terhadap proses pembelajaran. Hal ini disebut dengan cara belajar atau lebih dikenal dengan Model Pembelajaran. Secara garis besar, Model Pembelajaran dikelompokkan ke dalam tiga bagian yaitu Model Belajar Visual, Auditorial, dan Kinestetik. Untuk lebih jelasnya mengetahui ketiga kelompok Model Pembelajaran tersebut, berikut ini adalah ciri-cirinya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>1. Visual</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Modalitas ini menyerap citra terkait dengan visual, warna, gambar, peta, diagram. Model pembelajar visual menyerap informasi dan belajar dari apa yang dilihat oleh mata. Beberapa ciri dari pembelajar visual di antaranya adalah:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Suka mencoret-coret sesuatu, yang terkadang tanpa ada artinya saat di dalam kelas</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lebih suka membaca daripada dibacakan</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mementingkan penampilan, dalam hal pakaian ataupun penampilan keseluruhan</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lebih memahami gambar dan bagan daripada instruksi tertulis</span></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>2. Audiotorial</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Model pembelajar auditori adalah model di mana seseorang lebih cepat menyerap informasi melalui apa yang ia dengarkan. Penjelasan tertulis akan lebih mudah ditangkap oleh para pembelajar auditori ini. Ciri-ciri orang-orang auditorial, di antaranya adalah:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lebih cepat menyerap dengan mendengarkan</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Senang membaca dengan keras dan mendengarkan</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bagus dalam berbicara dan bercerita</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berbicara dengan irama yang terpola</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Suka musik dan bernyanyi</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak bisa diam dalam waktu lama</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Suka mengerjakan tugas kelompok</span></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>3. Kinestetik</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Model pembelajar kinestetik adalah pembelajar yang menyerap informasi melalui berbagai gerakan fisik. Ciri-ciri pembelajar kinestetik, di antaranya adalah:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selalu berorientasi fisik dan banyak bergerak</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berbicara dengan perlahan</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menanggapi perhatian fisik</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Suka menggunakan berbagai peralatan dan media</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Belajar melalui praktek</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menghafal dengan cara berjalan dan melihat</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Banyak menggunakan isyarat tubuh</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menyukai buku-buku yang berorientasi pada cerita</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kemungkinan tulisannya jelek</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ingin melakukan segala sesuatu</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menyukai permainan dan olah raga</span></li>
</ul>
<div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">tidak menutup kemungkinan bahwa seorang anak yang kecerdasannya di atas rata-rata bisa memiliki kemampuan secara visual-auditory atau balance/seimbang diantara keduanya, namun tidak terlalu dominan. Nah, biasanya dengan mengenal model belajar anak, maka orang tua atau guru akan mudah menyesuaikan cara belajar anak tersebut dengan materi ajar atau perlakuan dalam kegiatannya sehari-hari.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Semisal, jika kita sudah tau bahwa anak kita adalah auditory, maka bisa dibelikan mp3 player, headset, atau perangkat pendukung lainnya. Anak auditory juga lebih mudah mengerti dengan penjelasan secara lisan. Dan jika cara belajar anak adalah visual, maka cara belajarnya tidak hanya ceramah, tetapi harus ada visual atau tulisan atau gambar yang dilihat baru bisa memahami. Cara membantu mereka adalah dengan menyediakan buku-buku, gambar, video pembelajaran terkait.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sedangkan untuk anak yag memiliki kemampuan belajar kinestetik, maka bisa didampingi dalam kegiatan belajar yang melibatkan fisik atau gerak, misal kerja proyek, demonstrasi, praktik dsb.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Demikianlah artikel singkat kami tentang <b>CIRI-CIRI MODEL PEMBELAJARAN VISUAL, AUDITORIAL, DAN KINESTETIK, </b>semoga bermanfaat untuk pengetahuan dasar kita.</span></div>
</div>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-52519002616290833982020-05-31T03:00:00.000+08:002020-05-31T03:00:20.858+08:00ALUR BERFIKIR SECARA LOGIKA INDUKTIF DAN DEDUKTIF<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">SOAL : </span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">CARILAH ALUR BERFIKIR LOGIKA SECARA INDUKTIF DAN DEDUKTIF!</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Logika dapat didefinisikan sebagai : pengkajian untuk berfikir secara sahih.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Logika dipakai untuk menarik kesimpulan dari suatu proses berpikir berdasar cara tertentu, yang mana proses berpikir di sini merupakan suatu penalaran untuk menghasilkan suatu pengetahuan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Cara berpikir secara logis terbagi dua, yaitu : induksi (Induktif) dan deduksi (Deduktif)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Induksi merupakan suatu cara berpikir di mana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Deduksi adalah suatu cara berpikir di mana dari pernyataan yang bersifat umumditarik kesimpulan yang bersifat khusus.</span></li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Contoh suatu pemikiran induksi :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Fakta memperlihatkan : kambing mempunyai mata, gajah mempunyai mata, begitu pula singa, kucing dan binatang-binatang lainnya. Secara induksi dapat disimpulkan secara umumbahwa: semua binatang mempunyai mata.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Contoh suatu pemikiran deduksi :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">contoh berikut memakai pola berpikir yang dinamakan silogismus, suatu pola berpikir yang sering dipakai dalam menarik kesimpulan secara deduksi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Semua mahluk mempunyai mata (Premis mayor)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Si Polan adalah seorang mahluk (Premis minor)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jadi si Polan mempunyai mata (Kesimpulan)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Penarikan kesimpulan secara deduksi harus memenuhi syarat:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Premis mayor harus benar</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Premis minor harus benar</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kesimpulan harus sahih (mempunyai keabsahan)</span></div>
</div>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-57927597198844017382020-05-30T23:30:00.000+08:002020-05-30T23:30:07.052+08:00LOGIKA BERFIKIR DEDUKTIF DAN INDUKTIF DENGAN METODE PENALARAN (REASONING)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>LOGIKA BERFIKIR DEDUKTIF DAN INDUKTIF DENGAN METODE PENALARAN (REASONING) | </b></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Metode Penalaran (Reasoning)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>1. Deduktif</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dipelopori oleh Aristoteles. Bertolak dari asumsi umum yang kebenarannya tidak dipersoalkan, lalu diterapkan pada hal khusus yang dikenal sebgai Silogisme Kategorik (Kategorical Silogisme) yang terdiri dari 3 bagian :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><i> a. Premis Mayor</i></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pernyataan sifat hubungan yang kebenarannya diasumsikan terbukti dengan sendirinya (self evident)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> <b><i> b. Premis Minor</i></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Suatu kasus tertentu yang berhubungan dengan premis mayor</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><i> c. Kesimpulan</i></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hasil hubungan logis premis mayor dengan premis minor.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><u>Kelemahannya </u></b>:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> 1. Kebenaran kesimpulan tergantung pada kebenaran premis mayor.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> 2. Sulit menemukan pengetahuan baru</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Metoda ini berlangsung sampai abad ke 17.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berfikir secara deduktif adalah menggunakan sifat Koheren dalam menentukan kebenaran</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>2. Induktif</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Francis Bacon menyanggah teori deduktif dengan Novum Organum .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ia mengusulkan :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1. Pengamatan phenomena - phenomena yang diamatinya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">2. Berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan melalui pengamatan kasus-kasus yang banyak, kemudian generalisasi atau kasus yang bersifat umum.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><u><br /></u></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><u>Kelemahannya :</u></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pengumpulan kasus secara acak, konsep yang utuh mustahil dapat melahirkan teori-teori atau generalisasi yang benar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sedangkan berfikir secara Induktif yaitu menggunakan sifat korespondensi dalam menentukan kebenaran.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pada abad ke 19 Charles Darwin memadukan kedua metoda itu (Best, 1975) Ia menyususn tepri asal usul manusia.</span></div>
</div>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-3120958517457542732020-05-30T10:00:00.000+08:002020-05-30T10:00:00.545+08:00RUANG LINGKUP & TUJUAN PENGAJARAN IAD ILMU ALAMIAH DASAR (BASIC NATURAL SCIENCE)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>RUANG LINGKUP & TUJUAN PENGAJARAN IAD ILMU ALAMIAH DASAR (BASIC NATURAL SCIENCE)</b> | Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) merupakan ilmu pengetahuan alam yang mengkaji prinsip esensial saja, sehingga ruang lingkup Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) secara garis besar meliputi:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>1. Fisika (Physics)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari benda tidak hidup atau mati dari aspek wujud dengan perubahan – perubahan yang bersifat sementara. Fisika secara klasik dibagi dalam mekanika, panas, bunyi, cahaya, gelombang, listrik, magnit dan teknik mekanik, teknik sipil, teknik listrik dan termasuk dalam lingkup besar ilmu bumi dan antariksa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>2. Kimia (Chemistry)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Suatu ilmu pngetahuan yang mempelajari benda hidup dan tidak hidup dari aspek susunan materi dan perubahan – perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara gari besar dibagi menjadi kimia anorganik dan kimia organik. Kedua bagian itu pada dasarnya membahas dasar keseluruhan, kemudian diikuti dengan analisis kualitatif dan kuantitatif.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>3. Biologi (Biological Science)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs3Jv3OTbiYfFYu_f6a2jCzaa120eG6v7pGOPU-r7CK25efdJAIfow2YRmpvwcOHBpBOcXm2WcaRTBOorppm_luVatWsD2FMuRIHNlpzwVRN0sKA3jrWgeakO2cYxFaJrwWbrPavuy8is/s1600/ilmu+alamiah+dasar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="225" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs3Jv3OTbiYfFYu_f6a2jCzaa120eG6v7pGOPU-r7CK25efdJAIfow2YRmpvwcOHBpBOcXm2WcaRTBOorppm_luVatWsD2FMuRIHNlpzwVRN0sKA3jrWgeakO2cYxFaJrwWbrPavuy8is/s1600/ilmu+alamiah+dasar.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan gejala – gejalanya</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setelah kita mengenal dan memahami perkembangan dan pengertian dari IAD atau Ilmu alamiah Dasar atau Basic Natual Science, SERTA Ruang Lingkup Ilmu Alamiah Dasar (IAD), Kini kita harus memahaimi juga apasih yang menjadi tujuan dari ilmu yang satu ini sehingga kita tahu kemana ilmu ini akan membawa kita. Baiklah langsung saja Tujuan pengajaran Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) yaitu:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Memperkenalkankonsep–konsepdasardalam IPA.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Memberikanwawasanpengetahuan, pengertian dan apresiasiterhadap objekdancarapemikiran serta cara– carapendekatanalamIPA dan teknologi.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Memberikanbekaluntukmemanfatkanbahan dan carapemikiran, cara– carapendekatandan hasil – hasil dalam IPA dan teknologi.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mengembangkaninteraksiyang selarasdan displin ilmu aksaktadannon – eksakta.</span></li>
</ol>
</div>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-80875415731518619642020-05-30T08:00:00.000+08:002020-05-30T08:00:41.393+08:00PERKEMBANGAN DAN PENGERTIAN IAD ILMU ALAMIAH DASAR & TUJUAN PENGAJARAN IAD ILMU ALAMIAH DASAR (BASIC NATURAL SCIENCE)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>PERKEMBANGAN DAN PENGERTIAN IAD ILMU ALAMIAH DASAR & TUJUAN PENGAJARAN IAD ILMU ALAMIAH DASAR (BASIC NATURAL SCIENCE)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><u>PERKEMBANGAN ILMU ALAMIAH DASAR</u></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">TAHUN 1972 DINAMAKAN GENERAL SCIENCE ( HARI PURNAMA; 2003 )</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">MATERI FOKUS PADA ILMU ALAM SECARA UMUM --------------- TAHUN 1983 BERUBAH MENJADI ILMU ALAMIAH DASAR ( IAD ) yang merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep – konsep dasar dalam bidang ilmu pengetahuan alam (IPA) dan teknologi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs3Jv3OTbiYfFYu_f6a2jCzaa120eG6v7pGOPU-r7CK25efdJAIfow2YRmpvwcOHBpBOcXm2WcaRTBOorppm_luVatWsD2FMuRIHNlpzwVRN0sKA3jrWgeakO2cYxFaJrwWbrPavuy8is/s1600/ilmu+alamiah+dasar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="225" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs3Jv3OTbiYfFYu_f6a2jCzaa120eG6v7pGOPU-r7CK25efdJAIfow2YRmpvwcOHBpBOcXm2WcaRTBOorppm_luVatWsD2FMuRIHNlpzwVRN0sKA3jrWgeakO2cYxFaJrwWbrPavuy8is/s1600/ilmu+alamiah+dasar.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>PENGERTIAN IAD</b> :Ilmu Alamiah Dasar adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji konsep – konsep dan prinsip – prinsip dasar yang esensial terhadap gejala – gejala alam termasuk manusia itu sendiri sebagai bagian dari alam dan segala yang ada di bumi ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setelah kita mengenal dan memahami perkembangan dan pengertian dari IAD atau Ilmu alamiah Dasar atau Basic Natual Science, Kini kita harus memahaimi juga apasih yang menjadi tujuan dari ilmu yang satu ini sehingga kita tahu kemana ilmu ini akan membawa kita. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Baiklah langsung saja Tujuan pengajaran Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) yaitu:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Memperkenalkankonsep–konsepdasardalam IPA.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Memberikanwawasanpengetahuan, pengertian dan apresiasiterhadap objekdancarapemikiran serta cara– carapendekatanalamIPA dan teknologi.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Memberikanbekaluntukmemanfatkanbahan dan carapemikiran, cara– carapendekatandan hasil – hasil dalam IPA dan teknologi.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mengembangkaninteraksiyang selarasdan displin ilmu aksaktadannon – eksakta.</span></li>
</ul>
</div>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-87500032989525497272020-05-30T06:00:00.000+08:002020-05-30T06:00:08.920+08:00ILMU MURNI DAN ILMU TERAPAN | PURE SCIENCE AND APPLIED SCIENCE<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-align: left;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><i>ILMU MURNI DAN ILMU TERAPAN | PURE SCIENCE AND APPLIED SCIENCE - </i></b></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam dunia pendidikan, kita sering mendengar bahwa ini adalah ilmu murni dan itu adalah ilmu terapan. Namun terkadang, ketika kita mengungkappkan istilah tersebut, justru banyak yang belum memahami apasih yang dimaksud dengan ilmu murni dan ilmu terapan tersebut. untuk itu, di bawah ini secara ringkas saya menuliskan mengenai penegrtian dari kedua ilmu tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<b><u><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Apa itu Ilmu Murni dan Terapan?</span></u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1. PURE SCIENECE/ILMU MURNI</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ilmu Murni (Pure Science) adalah pengembangan teori dan prediksi ilmiah seperti dalam Kimia, Biologi atau Fisika. Dikenal juga sebagai ‘Basic Science’ atau ‘Natural Science’. Ilmu Murni adalah penelitian yang tidak memperhitungkan bagaimana teori-teori dapat diterapkan, tetapi menggunakannya untuk menjawab pertanyaan atau fenomena. Pekerjaan ilmu ini seringkali dijalankan di dalam laboratorium.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dorongan untuk memuaskan diri, yang bersifat non praktis atau teoris guna memenuhi kuriositas dan memahami tentang hakikat alam semesta dan isinya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>2. APPLIED SCIENCE/ILMU TERAPAN</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ilmu terapan (Applied Science) adalah penerapan dari teori dan prediksi tersebut ke dalam problem-problem praktikal seperti Teknologi atau Teknik (biasanya dalam Penelitian & Pengembangan, atau dikenal sebagai R&D). Ilmu ini dipraktekkan di luar laboratorium.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dorongan praktis, yang memanfaatkan pengetahuan pengetahuan itu untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih tinggi.(Maskoeri Jasin, 1998: 9).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><u>Mengapa kuliah Ilmu Murni dan Terapan?</u></b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebagai suatu spesies, kita harus sering menantang apa yang kita ketahui, supaya kita bisa menemukan pengetahuan dan teknologi baru, demi kemajuan peradaban manusia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tanpa kemajuan dari teori-teori ilmiah, kita tidak dapat mengenal lingkungan sekitar, dan berakibat pada kita tidak bisa menyelesaikan masalah-masalah yang timbul (misalnya sumber daya yang semakin menipis, perubahan iklim, dan lain-lain).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Ilmu Murni dan Terapan</b> adalah bidang-bidang yang termasuk dalam STEM fields yang banyak diminati perusahaan di seluruh dunia. Banyak negara yang mempermudah mahasiswa internasional lulusan bidang STEM, baik itu untuk ijin kerja maupun ijin tinggal. Jadi jika kamu tidak ingin kembali ke negara asal setelah lulus kuliah, bidang ini patut dipertimbangkan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">DAFTAR PUSTAKA:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Maskoeri Jasin, 1998: 9. -</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">https://www.hotcourses.co.id/study-abroad-info/subject-info/kuliah-ilmu-terapan-dan-ilmu-murni-di-luar-negeri/</span></div>
</div>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-54856635855375972542020-05-30T00:06:00.001+08:002020-05-30T00:06:55.196+08:00UPAYA PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN EKOSISTEM HUTAN MANGROVE<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Upaya pemeliharaan dan pelestarian ekosistem mangrove | </b></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Melihat betapa pentingnya ekosistem mangrove bagi kehidupan manusia dibutuhkan kesadran dalam menjaga keseimbangan kelestarian ekosistem mangrove. Untuk itu dibutuhkan strategi yang efektif dalam rangka perencanaan dan pengelolaan pembangunan ekosistem hutan mangrove. Hal ini sudah menjadi konsekuensi terhadap responsibility pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan potensi kekayaan laut. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPp_PEsMWtZGtlv0C4Z3uZB78yeu1OSElvuMBpjMS_LopWTOtvzd0dXWHPtxYaAWkCKaRewXXdHTMa3HkzhiY0ywrvYTt_LZ0I_vO_aEdgEOxITVzzNYWrucYNTSOhp_8z7KFHUFnb6bg/s1600/VEGETASI+KOMUNITAS+HUTAN+MANGROVE+INTI%252C+MARGINAL%252C+FAKULTATIF+MARGINAL.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="453" data-original-width="604" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPp_PEsMWtZGtlv0C4Z3uZB78yeu1OSElvuMBpjMS_LopWTOtvzd0dXWHPtxYaAWkCKaRewXXdHTMa3HkzhiY0ywrvYTt_LZ0I_vO_aEdgEOxITVzzNYWrucYNTSOhp_8z7KFHUFnb6bg/s320/VEGETASI+KOMUNITAS+HUTAN+MANGROVE+INTI%252C+MARGINAL%252C+FAKULTATIF+MARGINAL.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lahirnya kebijakan yang sentralistik dianggap telah menghasilkan paradigma pembangunan yang reaktif merupakan semangat untuk mewujudkan tatanan masyarakat partisipatif di era otonomi daerah. Otonomi daerah merupakan kemampuan menyediakan ruang publik yang lebar bagi munculnya partisipasi masyarakat di dalamnya, tidak hanya secara pasif dimana partisipasi tersebut ditentukan oleh struktur kekuasaan di atasnya juga secara aktif dimana masyarakat memahami sepenuhnya atas kebutuhan-kebutuhannya, kemudian memilih, merumuskan dan mengupayakan agar dapat tercapai. Adapun strategi konservasi yang ditawarkan yaitu dengan menggunakan metode "6R". Di bawah ini adalah tahap atau perencanaan pembangunankonservasi ekosistem mangrove terdiri dari:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Restorasi,</b> dimaksudkan sebagai upaya untuk menata kembali kawasan mangrove sekaligus melakukan aktivitas penghijuan. untuk melakukan restorasi perlu memperhatikan pemahaman pola hidrologi, perubahan arus laut, tipe tanah, dan pemilihan spesies</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Reorientasi</b>, dimaksudkan sebagai sebuah perencanaan pembangunan yang berparadigma berkelanjutan sekaligus berwawasan lingkungan. Sehingga motif ekonomi yang cenderung merusak akan mampu diminimalisasi</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Responsivitas,</b> dimaksudkan sebagai sebuah upaya dari pemerintah yang peka dan tanggap terhadap problematika kerusakan ekosistem mangrove. Hal ini dapat ditempuh melalui gerakan kesadaran pendidikan dini, maupun advokasi dan riset dengan berbagai lintas disiplin keilmuan</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Rehabilitasi, </b>gerakan rehabilitasi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengembalikan peran ekosistem mangrove sebagai penyangga kehidupan biota laut. Salah satu wujud kongkrit pelaksanaan rehabilitasi yaitu dengan menjadikan kawasan mangrove sebagai area konservasi yang berbasis pada pendidikan (riset) dan ekowisata </span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><i>Responsibility,</i> </b>dimaksudkan sebagai upaya untuk menggalang kesadaran bersama sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat. Wujud kongkritnya yaitu mengoptimalkan Kelompok Tani Mangrove. Contoh Kelompok Tani Mangrove "Sidodadi Maju" (KTMSM).</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Regulasi,</b> Kabupaten Rembang memiliki Perda No 8 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil di Kabupaten Rembang. Akan tetapi implementasi Perda tersebut tidak berjalan secara efektif masih banyak pengambilan terumbu karang maupun perusakan kawasan mangrove yang diperuntukkan bagi pembangunan pemukiman. Oleh sebab itu dalam kerangka pembuatan kebijakan hendaknya memperhatikan efektifitas keberlakuan hukum antara lain substansi, kultur, dan aparatur.</span></li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berdasarkan strategi perencanaan konservasi ekosistem mangrove yang telah diuraikan diharapkan mampu memupuk optimisme pembangunan daerah yang peduli terhadap problematika lingkungan hidup sekaligus memiliki potensi wawasan bahari yang sekaligus menjadi corak dan karakteristik masyarakat di pesisir dalam upaya pemeliharan ekosistem mangrove di Indonesia.</span></div>
</div>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-57368618686108943992020-05-30T00:03:00.000+08:002020-05-30T00:03:15.731+08:00PENYEBAB KERUSAKAN EKOSISTEM HUTAN MANGROVE<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Penyebab Kerusakan Ekosistem Mangrove | Indonesia menyimpan potensi teritorial maupun sumber daya alam yang luar biasa. Letak strategis wilayah NKRI yang berada diantara dua benua yaitu Australia dan Asia serta diapit oleh dua samudera yaitu Hindia dan Pasifik merupakan kawasan potensial bagi jalur lalu-lintas antar negara. Di samping itu Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic states) yaitu suatu negara yang terdiri dari sekumpulan pulau-pulau, perairan yang saling bersambung (interconnecting waters) dengan karakteristik alamiah lainnya dalam pertalian yang erat sehingga membentuk satu kesatuan. Sebagai negara kepulauan Indoneia memiliki sekitar 17.505 pulau yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia dengan perbandingan luas daratan dan perairan yaitu 1:3.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Salah satu bentuk potensi laut yang bersifat langka yaitu keberadaan hutan bakau (mangrove) yang memilik peran dan fungsi strategis sebagai penyangga kehidupan biota laut. Kawasan hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem langka, karena luasnya hanya 2% permukaan bumi. Indonesia merupakan kawasan ekosistem mangrove terluas di dunia. Ekosistem ini memiliki peranan ekologi, sosial-ekonomi, dan sosia-budaya misalnya penyedia nutrien (detritus), tempat pemijahan, pemasok larva, peredam gelombang dan angin, penahan lumpur dan perangkap sedimen, penyerap limbah serta pencegah intrusi air laut, menjaga stabilitas pantai dari abrasi, penyerapan emisi CO2 serta memiliki fungsi konservasi, pendidikan, sekaligus identitas budaya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Akan tetapi dibalik peran penting tersebut kondisi kawasan hutan bakau di Indonesia justru memperlihatkan kondisi yang memprihatinkan. Tingkat kerusakan ekosistem mangrove dunia, termasuk Indonesia sangat cepat akibat pembukaan tambak, penebangan hutan mangrove, pencemaran lingkungan, reklamasi dan sedimentasi, pertambangan, sebab-sebab alam seperti badai/tsunami, dan lain-lain. Kerusakan hutan mangrove di Indonesia mencapai 70% dari total potensi mangrove yang ada seluas 9,36 juta hektare. Sekitar 48% atau seluas 4,51 juta hektare rusak sedang dan 23% atau 2,15 juta hektare dalam kondisi rusak berat. Berdasarkan data yang ada potensi sumber daya mangrove seluas 9,36 juta hektare tersebut, 3,7 juta hektare berada di kawasan hutan, sedangkan 5,66 juta hektare di luar kawasan hutan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFyRa-tXkNdKeYa0Ct5kAC_uUCpo61U0KPWepeYrausxfJ0bT6rJzF2gp7tA8lVZizw4xSE68dctNVn_QOtHhctgBz7cH5WlFjG-Xqw_cQjcjvvVfvV2I2rqsz-R_-ytlEP7ojc32knbs/s1600/Riverine+mangrove+forest.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFyRa-tXkNdKeYa0Ct5kAC_uUCpo61U0KPWepeYrausxfJ0bT6rJzF2gp7tA8lVZizw4xSE68dctNVn_QOtHhctgBz7cH5WlFjG-Xqw_cQjcjvvVfvV2I2rqsz-R_-ytlEP7ojc32knbs/s320/Riverine+mangrove+forest.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berdasarkan uraian diatas secara kasuistik penulis hendak mengutarakan gambaran mengenai keberadaan hutan mangrove.. Corak kekayaan lingkungan sebagaimana diutarakan telah mengalami pergeseran peran dan fungsi lahan mangrove akibat motif ekonomi masyarakat disekitar kawasan pesisir. Bentuk perusakan Ekosistem Hutan Mangrove oleh masyarakat yang terjadi lazimnya dilakukan untuk keperluan antara lain: </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pertambakan. Konversi ekosistem mangrove menjadi tambak merupakan faktor utama penyebab hilangnya hutan mangrove dunia. Tambak merupakan pemandangan umum, baik tambak udang dan bandeng maupun tambak garam.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Penebangan Vegetasi Mangrove. Pembukaan lahan untuk tambak melalui penebangan secara tidak lestari merupakan penyebab utama kerusakan mangrove.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pencemaran Lingkungan. Pencemaran yang terjadi baik di laut maupun di daratan dapat mencapai kawasan mangrove, karena habitat ini merupakan ekoton antara laut dan daratan. Bahan pencemar seperti minyak, sampah, dan limbah industri dapat menutupi akar mangrove sehingga mengurangi kemampuan respirasi dan osmoregulasi tumbuhan mangrove, dan pada akhirnya menyebabkan kematian. Di pesisir pantai Rembang bahan pencemar yang umum dijumpai di kawasan mangrove adalah sampah domestik,seperti lembaran plastik, kantung plastik, sisa-sisa tali jaring, botol, dan kaleng.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Reklamasi dan Sedimentasi. Reklamasi pantai untuk kepentingan industri serta sedimentasi dalam skala besar dan luas dapat merusak ekosistem mangrove karena tertutupnya akar nafas dan berubahnya kawasan rawa menjadi daratan.</span></div>
</div>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-82117875519970650592020-05-30T00:00:00.002+08:002020-05-30T00:01:19.595+08:0014 FUNGSI HUTAN MANGROVE MENURUT DAVIS, CLARIDGE, DAN NATARINA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b> Fungsi Hutan Mangrove Menurut Davis, Claridge dan Natarina |</b></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> Dalam postingan saya sebelumnya. saya sudah mengulas secara singkat mengenai apa yang dimaksud dengan Hutan Mangrove itu sendiri serta klasifikasi dan komunitas atau vegetasi hutan Mangrove. Nah kali ini saya ingin melanjutkan postingan saya mengenai Fungsi dari Hutan Mangrove yang merupakan hasil atau buah pemikiran dari Davis, Claridge, dan Natarina. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mangrove mempunyai peranan ekologis, ekonomis, dan sosial yang sangat penting dalam mendukung pembangunan wilayah pesisir. Kegiatan rehabilitasi menjadi sangat prioritas sebelum dampak negatif dari hilangnya mangrove ini meluas dan tidak dapat diatasi (tsunami, abrasi, intrusi, pencemaran, dan penyebaran penyakit). Kota-kota yang memiliki areal mangrove seluas 43,80 ha dalam kawasan hutan berpotensi untuk dikembangkan sebagai obyek wisata (ekoturisme).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizGw7XaiNVgd24ku9S2ny3JmoCAKj5KgGUsPEELqrH_cia24LvaJMlkQ7bujIeNTbmID6UU4GmCj8xb1R5-H2Fgm7YgHLfVnwVKNeZxkbhmEnB6LMa3UEwuJvFq7upzCMOFUClvSMxwbo/s1600/Overwash+mangrove+forest.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="312" data-original-width="499" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizGw7XaiNVgd24ku9S2ny3JmoCAKj5KgGUsPEELqrH_cia24LvaJMlkQ7bujIeNTbmID6UU4GmCj8xb1R5-H2Fgm7YgHLfVnwVKNeZxkbhmEnB6LMa3UEwuJvFq7upzCMOFUClvSMxwbo/s1600/Overwash+mangrove+forest.jpg" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dalam merehabilitasi mangrove yang diperlukan adalah master plan yang disusun berdasarkan data obyektif kondisi biofisik dan sosial. Untuk keperluan ini, Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam dapat memberikan kontribusi dalam penyusunan master plan dan studi kelayakannya. Dalam hal rehabilitasi mangrove, ketentuan green belt perlu dipenuhi agar ekosistem mangrove yang terbangun dapat memberikan fungsinya secara optimal (mengantisipasi bencana tsunami, peningkatan produktivitas ikan tangkapan serta penyerapan polutan perairan).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Menurut Davis, Claridge dan Natarina (1995)</b>, hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>1. Habitat satwa langka</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hutan bakau sering menjadi habitat jenis-jenis satwa. Lebih dari 100 jenis burung hidup disini, dan daratan lumpur yang luas berbatasan dengan hutan bakau merupakan tempat mendaratnya ribuan burug pantai ringan migran, termasuk jenis burung langka Blekok Asia (Limnodrumus semipalmatus).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>2. Pelindung terhadap bencana alam</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Vegetasi hutan bakau dapat melindungi bangunan, tanaman pertanian atau vegetasi alami dari kerusakan akibat badai atau angin yang bermuatan garam melalui proses filtrasi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>3. Pengendapan lumpur</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sifat fisik tanaman pada hutan bakau membantu proses pengendapan lumpur. Pengendapan lumpur berhubungan erat dengan penghilangan racun dan unsur hara air, karena bahan-bahan tersebut seringkali terikat pada partikel lumpur. Dengan hutan bakau, kualitas air laut terjaga dari endapan lumpur erosi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">4. </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penambah unsur hara</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sifat fisik hutan bakau cenderung memperlambat aliran air dan terjadi pengendapan. Seiring dengan proses pengendapan ini terjadi unsur hara yang berasal dari berbagai sumber, termasuk pencucian dari areal pertanian.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>5. Penambat racun</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Banyak racun yang memasuki ekosistem perairan dalam keadaan terikat pada permukaan lumpur atau terdapat di antara kisi-kisi molekul partikel tanah air. Beberapa spesies tertentu dalam hutan bakau bahkan membantu proses penambatan racun secara aktif.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>6. Sumber alam dalam kawasan (In-Situ) dan luar Kawasan (Ex-Situ)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hasil alam in-situ mencakup semua fauna dan hasil pertambangan atau mineral yang dapat dimanfaatkan secara langsung di dalam kawasan. Sedangkan sumber alam ex-situ meliputi produk-produk alamiah di hutan mangrove dan terangkut/berpindah ke tempat lain yang kemudian digunakan oleh masyarakat di daerah tersebut, menjadi sumber makanan bagi organisme lain atau menyediakan fungsi lain seperti menambah luas pantai karena pemindahan pasir dan lumpur.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>7. Transportasi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pada beberapa hutan mangrove, transportasi melalui air merupakan cara yang paling efisien dan paling sesuai dengan lingkungan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>8. Sumber plasma nutfah</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Plasma nutfah dari kehidupan liar sangat besar manfaatnya baik bagi perbaikan jenis-jenis satwa komersial maupun untukmemelihara populasi kehidupan liar itu sendiri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>9. Rekreasi dan pariwisata</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg14kqhOKrxsZZn945LlF8Eyp-zwYpMO3hm4GeOxqU2HuFS1v8cnjR5oPLNq5IIvSzOHRhB8uWIoKBXpoG__H-TC5CUDWEYgVNIGBQGMNUgeNeHra_us6M_mb8NdnV-9cSgO0liEBnOBqQ/s1600/VEGETASI+KOMUNITAS+HUTAN+MANGROVE+INTI%252C+MARGINAL%252C+FAKULTATIF+MARGINAL.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="453" data-original-width="604" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg14kqhOKrxsZZn945LlF8Eyp-zwYpMO3hm4GeOxqU2HuFS1v8cnjR5oPLNq5IIvSzOHRhB8uWIoKBXpoG__H-TC5CUDWEYgVNIGBQGMNUgeNeHra_us6M_mb8NdnV-9cSgO0liEBnOBqQ/s1600/VEGETASI+KOMUNITAS+HUTAN+MANGROVE+INTI%252C+MARGINAL%252C+FAKULTATIF+MARGINAL.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hutan bakau memiliki nilai estetika, baik dari faktor alamnya maupun dari kehidupan yang ada di dalamnya. Hutan mangrove yang telah dikembangkan menjadi obyek wisata alam antara lain di Sinjai (Sulawesi Selatan), Muara Angke (DKI), Suwung, Denpasar (Bali), Blanakan dan Cikeong (Jawa Barat), dan Cilacap (Jawa Tengah). Hutan mangrove memberikan obyek wisata yang berbeda dengan obyek wisata alam lainnya. Karakteristik hutannya yang berada di peralihan antara darat dan laut memiliki keunikan dalam beberapa hal. Para wisatawan juga memperoleh pelajaran tentang lingkungan langsung dari alam. Pantai Padang, Sumatera Barat yang memiliki areal mangrove seluas 43,80 ha dalam kawasan hutan, memiliki peluang untuk dijadikan areal wisata mangrove. Kegiatan wisata ini di samping memberikan pendapatan langsung bagi pengelola melalui penjualan tiket masuk dan parkir, juga mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat di sekitarnya dengan menyediakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, seperti membuka warung makan, menyewakan perahu, dan menjadi pemandu wisata.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>10. Sarana pendidikan dan penelitian</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan laboratorium lapang yang baik untuk kegiatan penelitian dan pendidikan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">11. </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Memelihara proses-proses dan sistem alami</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hutan bakau sangat tinggi peranannya dalam mendukung berlangsungnya proses-proses ekologi, geomorfologi, atau geologi di dalamnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">12. </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penyerapan karbon</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Proses fotosentesis mengubah karbon anorganik (C02) menjadi karbon organik dalam bentuk bahan vegetasi. Pada sebagian besar ekosistem, bahan ini membusuk dan melepaskan karbon kembali ke atmosfer sebagai (C02). Akan tetapi hutan bakau justru mengandung sejumlah besar bahan organik yang tidak membusuk. Karena itu, hutan bakau lebih berfungsi sebagai penyerap karbon dibandingkan dengan sumber karbon.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>13. Memelihara iklim mikro</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Evapotranspirasi hutan bakau mampu menjaga ketembaban dan curah hujan kawasan tersebut, sehingga keseimbangan iklim mikro terjaga.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">14. </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mencegah berkembangnya tanah sulfat masam</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Keberadaan hutan bakau dapat mencegah teroksidasinya lapisan pirit dan menghalangi berkembangnya kondisi alam.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Selanjutnya saya akan membahas mengenai penyebab terjadinya kerusakan Hutan Mangrove pada artikel selanjutnya..</span></div>
</div>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-42220569983025001772020-05-29T23:55:00.000+08:002020-05-29T23:55:29.505+08:00KLASIFIKASI HUTAN MANGROVE BERDASARKAN GEOMORFOLOGI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mangrove merupakan karakteristik dari bentuk tanaman pantai, estuari atau muara sungai, dan delta di tempat yang terlindung daerah tropis dan sub tropis. Dengan demikian maka mangrove merupakan ekosistem yang terdapat di antara daratan dan lautan dan pada kondisi yang sesuai mangrove akan membentuk hutan yang ekstensif dan produktif.Karena hidupnya di dekat pantai, mangrove sering juga dinamakan hutan pantai, hutan pasang surut, hutan payau, atau hutan bakau. Istilah bakau itu sendiri dalam bahasa Indonesia merupakan nama dari salah satu spesies penyusun hutan mangrove yaitu Rhizophora sp. Sehingga dalam percaturan bidang keilmuan untuk tidak membuat bias antara bakau dan mangrove maka hutan mangrove sudah ditetapkan merupakan istilah baku untuk menyebutkan hutan yang memiliki karakteristik hidup di daerah pantai.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Suatu uraian ringkas menyangkut jenis klasifikasi hutan mangrove berdasarkan geomorfologi ditunjukkan sebagai berikut :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>1. Overwash mangrove forest</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5kX9w6N-EvRkYjPo86aec95ZF-y4EEmJjDB9McndxIARQCML3F_uPtWCy4JyJiaVEjoXRKPPA0av3Rh4N4NI4bCOU9yIAdkhUSJ64dUzqPtspQVuGIT5qGIn_bY1qlCcm6CnmbgPlZKo/s1600/Overwash+mangrove+forest.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="312" data-original-width="499" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5kX9w6N-EvRkYjPo86aec95ZF-y4EEmJjDB9McndxIARQCML3F_uPtWCy4JyJiaVEjoXRKPPA0av3Rh4N4NI4bCOU9yIAdkhUSJ64dUzqPtspQVuGIT5qGIn_bY1qlCcm6CnmbgPlZKo/s320/Overwash+mangrove+forest.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; text-align: justify;">Mangrove merah merupakan jenis yang dominan di pulau ini yang sering dibanjiri dan dibilas oleh pasang, menghasilkan ekspor bahan organik dengan tingkat yang tinggi. Tinggi pohon maksimum adalah sekitar 7 m. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">2. Fringe mangrove forest</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicohMvk0mH41KajuBCwIx6IukC28OUybj40uhZ1bR5OTHQoYI88F5Lc1Ld4qKsG-rK59hBMIAs3zxZlcrD4C_x0mYHK9htqnjiLb3lnz1jGlufl8uy7PclyUVNpZJqN4bgdSAID14FTPI/s1600/Fringe+mangrove+forest.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="384" data-original-width="512" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicohMvk0mH41KajuBCwIx6IukC28OUybj40uhZ1bR5OTHQoYI88F5Lc1Ld4qKsG-rK59hBMIAs3zxZlcrD4C_x0mYHK9htqnjiLb3lnz1jGlufl8uy7PclyUVNpZJqN4bgdSAID14FTPI/s320/Fringe+mangrove+forest.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mangrove fringe ini ditemukan sepanjang terusan air, digambarkan sepanjang garis pantai yang tingginya lebih dari rata-rata pasang naik. Ketinggian mangrove maksimum adalah sekitar 10 m.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>3. Riverine mangrove forest</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj84244XKQA4BsaJ91cpLxBTOXI6WgIcgOlwOrjInubLlQEMKrKhPS4LTrBTArlzTNZ_Jp0Uy0X_UhZv7Dj3Ka6EQidPHyWpUJB6IeioCGaHhSH6di6kZZsq0CShn3-FW6ueq47HAUyew/s1600/Riverine+mangrove+forest.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj84244XKQA4BsaJ91cpLxBTOXI6WgIcgOlwOrjInubLlQEMKrKhPS4LTrBTArlzTNZ_Jp0Uy0X_UhZv7Dj3Ka6EQidPHyWpUJB6IeioCGaHhSH6di6kZZsq0CShn3-FW6ueq47HAUyew/s320/Riverine+mangrove+forest.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kelompok ini adalah hutan yang tinggi letaknya sepanjang daerah pasang surut sungai dan teluk, merupakan daerah pembilasan reguler. Ketiga jenis bakau, yaitu putih (Laguncularia racemosa), hitam (Avicennia germinans) dan mangrove merah (Rhizophora mangle) adalah terdapat di dalamnya. Tingginya rata- rata dapat mencapai 18-20 m.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">4. Basin mangrove forest</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kelompok ini biasanya adalah jenis yang kerdil terletak di bagian dalam rawa Karena tekanan runoff terestrial yang menyebabkan terbentuknya cekungan atau terusan ke arah pantai. Bakau merah terdapat dimana ada pasang surut yang membilas tetapi ke arah yang lebih dekat pulau, mangrove putih dan hitam lebih mendominasi. Pohon dapat mencapai tinggi 15 m.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">5. Hammock forest</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Biasanya serupa dengan tipe (4) di atas tetapi mereka ditemukan pada lokasi sedikit lebih tinggi dari area yang melingkupi. Semua jenis ada tetapi tingginya jarang lebih dari 5 m.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">6. Scrub or dwarf forest</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi482ZOxFfVqsIbadZD0xDr6H16k3FewuHdRvCRLLyQyKIgniKwUymvao2YFEVh0a0mEQGV9yUP7Z2DXE65d-2cV9LC-hLrDTV6bZw3ieMwxDiJA6V10sEbU7g1Aqm_gzvmWKvl6Kw7O08/s1600/Scrub+or+dwarf+forest.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="640" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi482ZOxFfVqsIbadZD0xDr6H16k3FewuHdRvCRLLyQyKIgniKwUymvao2YFEVh0a0mEQGV9yUP7Z2DXE65d-2cV9LC-hLrDTV6bZw3ieMwxDiJA6V10sEbU7g1Aqm_gzvmWKvl6Kw7O08/s320/Scrub+or+dwarf+forest.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jenis komunitas ini secara khas ditemukan di pinggiran yang rendah. Semua dari tiga jenis ditemukan tetapi jarang melebihi 1.5 m ( 4.9 kaki). Nutrient merupakan faktor pembatas.</span></div>
</div>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-6599699051747293382020-05-29T23:46:00.000+08:002020-05-29T23:46:03.135+08:00VEGETASI KOMUNITAS HUTAN MANGROVE: INTI, MARGINAL, FAKULTATIF MARGINAL<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>VEGETASI KOMUNITAS HUTAN MANGROVE: INTI, MARGINAL, FAKULTATIF MARGINAL</b> | </span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bentuk Vegetasi dan Komunitas Hutan Mangrove: Inti, Marginal dan Fakultatif Marginal | Seperti kita ketahui bersama bahwa dalam pelajaran Ekologi, kita mengenal beberapa ekosistem misalnya ekosistem pantai, ekosistem laut, ekosistem air payau, ekosistem laut tropis, ekosistem laut dangkal, ekosistem laut dalam dan sebagainya. Nah, Mangrove adalah salah satu ekosistem pesisir pantai.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhspgGFD2A9JZ8IyUQK_1ude8VcQTRyu53i9BTFeHaYoht8EatbSJ0ZwGTgSDueQumTqX9k0F-JdX-AJ9XNGknI00BL3Vs_QA2uK7qTyPUq1pNdQT3S1dm_uyLV8uv8-vbcU1GYQlVOJnU/s1600/VEGETASI+KOMUNITAS+HUTAN+MANGROVE+INTI%252C+MARGINAL%252C+FAKULTATIF+MARGINAL.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="453" data-original-width="604" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhspgGFD2A9JZ8IyUQK_1ude8VcQTRyu53i9BTFeHaYoht8EatbSJ0ZwGTgSDueQumTqX9k0F-JdX-AJ9XNGknI00BL3Vs_QA2uK7qTyPUq1pNdQT3S1dm_uyLV8uv8-vbcU1GYQlVOJnU/s1600/VEGETASI+KOMUNITAS+HUTAN+MANGROVE+INTI%252C+MARGINAL%252C+FAKULTATIF+MARGINAL.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Nah, kali ini kita akan membahas tentang bentuk vegetasi dan komunitas mangrove. Bentuk vegetasi dan komunitas mangrove terdiri dari 3 zone mangrove berdasarkan distribusi, karakteristik biologi, kadar garam dan intensitas penggenangan lahan, yaitu:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>1. Vegetasi Inti</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jenis ini membentuk hutan mangrove di daerah zona intertidal yang mampu bertahan terhadap pengaruh salinitas (garam), yang disebut tumbuhan halophyta. Kebanyakan jenis mangrove mempunyai adaptasi khusus yang memungkinkan untuk tumbuh dan berkembang dalam substrat/lahan mangrove seperti kemampuan berkembang biak, toleransi terhadap kadar garam tinggi, kemampuan bertahan terhadap perendaman oleh pasang surut, memiliki pneumatophore atau akar napas, bersifat sukulentis dan kelenjar yang mengeluarkan garam. Lima jenis mangrove paling utama adalah Rhizophora mangle. L., R. harrisonii leechman (Rhizoporaceae), Pelliciera rhizophorae triana dan Planchon (pelliceriaceae), Avicennia germinans L ( Avicenniaceae) dan Laguncularia racemosa L. gaertn. (Combretaceae).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>2. Vegetasi marginal</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jenis ini biasanya dihubungkan dengan mangrove yang berada di darat, di rawa musiman, pantai dan/atau habitat mangrove marginal. Meskipun demikian vegetasi ini tetap tergolong mangrove. Jenis Conocarpus erecta (combretaceae) tidak ditemukan di dalam vegetasi mangrove biasa. Mora oleifera (triana), Duke (leguminosae) jumlahnya berlimpah-limpah di selatan pantai pasifik, terutama di semenanjung de osa, dimana mangrove ini berkembang dalam rawa musiman salin (25 promil). Jenis yang lain adalah Annona glabra L. (Annonaceae), Pterocarpus officinalis jacq. (Leguminosae), Hibiscus tiliaceus L. dan Pavonia spicata killip (Malvaceae). Jenis pakis-pakisan seperti Acrostichum aureum L. (Polipodiaceae) adalah yang sangat luas penyebarannya di dalam zone air payau dan merupakan suatu ancaman terhadap semaian bibit untuk regenerasi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>3. Vegetasi fakultatif marginal</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Carapa guianensis (Meliaceae) tumbuh berkembang di daerah dengan kadar garam sekitar 10 promil. Jenis lain adalah Elaeis oleifera dan Raphia taedigera. Di daerah zone inter-terrestrial dimana pengaruh iklim khatulistiwa semakin terasa banyak ditumbuhi oleh Melaleuca leucadendron rawa ( e.g. selatan Vietnam). Jenis ini banyak digunakan untuk pembangunan oleh manusia. Lugo dan Snedaker (1974) mengidentifkasi dan menggolongkan mangrove menurut enam jenis kelompok (komunitas) berdasar pada bentuk hutan, proses geologi dan hidrologi. Masing-Masing jenis memiliki karakteristik satuan lingkungan seperti jenis lahan dan kedalaman, kisaran kadar garam tanah/lahan, dan frekuensi penggenangan. Masing-masing kelompok mempunyai karakteristik yang sama dalam hal produksi primer, dekomposisi serasah dan ekspor karbon dengan perbedaan dalam tingkat daur ulang nutrien, dan komponen penyusun kelompok.</span></div>
</div>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-38926362478402789592020-05-29T23:42:00.001+08:002020-05-29T23:42:58.762+08:00DEFINISI PENGERTIAN HUTAN MANGROVE<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>Definisi ekosistem mangrove</b> | Mangrove merupakan karakteristik dari bentuk tanaman pantai, estuari atau muara sungai, dan delta di tempat yang terlindung daerah tropis dan sub tropis. Dengan demikian maka mangrove merupakan ekosistem yang terdapat di antara daratan dan lautan dan pada kondisi yang sesuai mangrove akan membentuk hutan yang ekstensif dan produktif.Karena hidupnya di dekat pantai, mangrove sering juga dinamakan hutan pantai, hutan pasang surut, hutan payau, atau hutan bakau. Istilah bakau itu sendiri dalam bahasa Indonesia merupakan nama dari salah satu spesies penyusun hutan mangrove yaitu Rhizophora sp. Sehingga dalam percaturan bidang keilmuan untuk tidak membuat bias antara bakau dan mangrove maka hutan mangrove sudah ditetapkan merupakan istilah baku untuk menyebutkan hutan yang memiliki karakteristik hidup di daerah pantai.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Berkaitan dengan penggunaan istilah mangrove maka menurut FAO (1982) : mangrove adalah individu jenis tumbuhan maupun komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah pasang surut. Istilah mangrove merupakan perpaduan dari dua kata yaitu mangue dan grove. Di Eropa, ahli ekologi menggunakan istilah mangrove untuk menerangkan individu jenis dan mangal untuk komunitasnya. Hal ini juga dijelaskan oleh Macnae (1968) yang menyatakan bahwa kata nmangrove seharusnya digunakan untuk individu pohon sedangkan mangal merupakan komunitas dari beberapa jenis tumbuhan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Hutan mangrove sering disebut hutan bakau atau hutan payau. Dinamakan hutan bakau oleh karena sebagian besar vegetasinya didominasi oleh jenis bakau, dan disebut hutan payau karena hutannya tumbuh di atas tanah yang selalu tergenang oleh air payau. Arti mangrove dalam ekologi tumbuhan digunakan untuk semak dan pohon yang tumbuh di daerah intertidal dan subtidal dangkal di rawa pasang tropika dan subtropika. Tumbuhan ini selalu hijau dan terdiri dari bermacam-macam campuran apa yang mempunyai nilai ekonomis baik untuk kepentingan rumah tangga (rumah, perabot) dan industri (pakan ternak, kertas, arang). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Wilayah mangrove dicirikan oleh tumbuh-tumbuhan khas mangrove, terutama jenis-jenis Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, Avicennia, Xylocarpus dan Acrostichum (Soerianegara,1993). Selain itu juga ditemukan jenis-jenis Lumnitzera, Aegiceras, Scyphyphora dan Nypa (Nybakken, 1986; Soerianegara, 1993). Mangrove mempunyai kecenderungan membentuk kerapatan dan keragaman struktur tegakan yang berperan penting sebagai perangkap endapan dan perlindungan terhadap erosi pantai. Sedimen dan biomassa tumbuhan mempunyai kaitan erat dalam memelihara efisiensi dan berperan sebagai penyangga antara laut dan daratan, bertanggung jawab atas kapasitasnya sebagai penyerap energi gelombang dan menghambat intrusi air laut ke daratan. Selain itu, tumbuhan tingkat tinggi menghasilkan habitat untuk perlindungan bagi hewan-hewan muda dan permukaannya bermanfaat sebagai substrat perlekatan dan pertumbuhan dari banyak organisme epifit (Nybakken.1986).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Secara umum komunitas hutan, termasuk hutan mangrove memiliki karakteristik fisiognomi yaitu dinamakan sesuai dengan jenis yang dominan berada di suatu kawasan. Misalnya di suatu kawasan hutan mangrove yang dominan adalah jenis Rhizophora sp maka hutan tersebut dinamakan hutan mangrove Rhizophora. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Secara lebih luas dalam mendefinisikan hutan mangrove sebaiknya memperhatikan keberadaan lingkungannya termasuk sumberdaya yang ada. Berkaitan dengan hal tersebut maka Saenger et al. 1983 mendefinisikan sumberdaya mangrove sebagai :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Exclusive mangrove, yaitu satu atau lebih jenis pohon atau semak belukar yang hanya tumbuh di habitat mangrove</span></li>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Non exclusive mangrove, yaitu setiap jenis tumbuhan yang tumbuh di habitat mangrove, dan keberadaannya tidak terbatas pada habitat mangrove saja</span></li>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Biota, yaitu semua jenis biota yang berasosiasi dengan habitat mangrove</span></li>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Proses (abrasi, sedimentasi), yaitu setiap proses yang berperan penting dalam menjaga atau memelihara keberadaan ekosistem mangrove. Keanekaragaman jenis ekosistem mangrove di Indonesia cukup tinggi</span></li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Jika dibandingkan dengan negara lain di dunia, jumlah jenis mangrove di Indonesia mencapai 89 yang terdiri dari 35 jenis pohon, 5 jenis terna, 9 jenis perdu, 9 jenis liana, 29 jenis epifit, dan 2 jenis parasit (Nontji, 1987). Dari 35 jenis pohon tersebut, yang umum dijumpai di pesisir pantai adalah Avicennia sp,Sonneratia sp, Rizophora sp, Bruguiera sp, Xylocarpus sp, Ceriops sp, dan Excocaria sp.</span></div>
</div>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-13439259961468973862020-05-24T23:00:00.000+08:002020-05-24T23:00:00.133+08:00PEMBELAJARAN MEMBACA / BELAJAR BAHASA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b style="text-align: justify; text-indent: -40.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; font-size: 16pt;">PEMBELAJARAN MEMBACA</span></b><br />
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Mengingat keterampilan membaca merupakan suatu hal yang sangat penting maka sangat wajar pula apabila membaca dijadikan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebagai suatu mata pelajaran di sekolah. Dalam kurikulum tradisional<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di sekolah dasar sudah tercantum membaca sebagai salah satu mata pelajaran. Lengkapnya berisi tiga mata pelajaran<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yakni membaca, menulis, dan berhitung. Walaupun kurikulum sering berubah dan berkembang, membaca sebagai bagian dari mata pelajaran bahasa tetap hadir dalam kurikulum sekolah. </span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Bahasa Indonesia sudah dijadikan sebagai suatu mata pelajaran dan diajarkan dari jenjang pendidikan paling rendah sampai ke jenjang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pendidikan teringgi. Membaca sebagai bagian dari mata pelajaran bahasa Indonesia diangkat sebagai salah satu pokok bahasan di SD, SLTP, dan SLTA.</span></span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Pengembangan keterampilan membaca tersebut pertama-tama dibebankan kepada guru bahasa Indonesia di sekolah dasar. Melalui pengajaran bahasa Indonesia, pokok bahasan membaca, guru harus mengarahkan siswanya agar dapat:</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 48pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="IN" style="mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">(a)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN">membaca atau melek huruf,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 48pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="IN" style="mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">(b)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN">memahami pengertian dan peranan membaca,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 48pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="IN" style="mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">(c)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN">memahami teori dasar membaca,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 48pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="IN" style="mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">(d)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN">memiliki minat baca,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 48pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="IN" style="mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">(e)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN">memiliki keterampilan membaca.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 30pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Melalui pokok bahasan membaca siswa mengenal, memahami, dan menghayati struktur bahasa mulai dari struktur yang terkecil sampai struktur yang terbesar (fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, paragaraf, dan wacana).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Jenis kegiatan membaca ada macam-macam. Namun yang terpenting di antaranya adalah kegiatan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>membaca pemahaman. Semakin tinggi jenjang pendidikan yang diikuti siswa semakin tinggi pula tuntutan penguasaan keterampilan tersebut. Aktivitas siswa dalam membaca pemahaman selalu mengacu kepada pengecekan pemahaman siswa terhadap isi bacaan. Termasuk di dalamnya pemahaman kata, ungkapan, kalimat, isi paragraf, dan isi wacana dan akhirnya siswa dapat menceritakan kembali isi bacaan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Mengapa pembelajaran bahasa Indonesia sangat membosankan?<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Untuk menjawab pertanyaan tersebut guru dituntut untuk berusaha agar pengajaran bahasa Indonesia khususnya membaca disukai siswa. Hal ini dapat terlaksana apabila guru<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>telah menguasai materi dan cara penyampaian materi guru<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>haarus sudah mengenal, memahami, menghayati, dan dapat menerapkan berbagai metode peembelajarn membaca.</span></span></div>
</div>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-81436784875275802972020-05-24T20:30:00.000+08:002020-05-24T20:30:01.033+08:00JENIS-JENIS MEMBACA: MEMBACA NYARING, MEMBACA DALAM HATI DAN MEMBACA INDAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>JENIS-JENIS MEMBACA: MEMBACA NYARING, MEMBACA DALAM HATI DAN MEMBACA INDAH</b> | Dalam kajian membaca dikenal banyak jenis membaca. Dasar pijakan dalam melakukan pembagian atau penggolongan jenis-jenis membaca tersebut tentunya bermacam-macam. Ditinjau dari terdengar tidaknya suara si pembaca pada waktu membaca, menjadi dua jenis, yakni membaca dalam hati (<i>silent reading</i>), serta membaca nyaring atau membaca bersuara (<i>oral reading or aloud reading</i>). Dilihat dari sudut cakupan bahan bacaan yang dibacanya, membaca dapat kita golongkan ke dalam membaca ekstensif (<i>extensive reading</i>) dan membaca intensif (Intensive). Dilihat dari tingkatan kedalamannya atau levelnya, membaca dapat digolongkan ke dalam tiga jenis, yakni membaca literal <i>(literary reading)</i>, membaca kritis (critical reading), dan membaca kreatif (<i>creatif reading).</i></span></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br /></i></span>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">Nurhadi (1987 :143) membagi membaca menjadi tiga macam yakni membaca literal, membaca kritis, dan membaca kreatif. Kemudian, Paul C.Burns dan Betty D.Roe menyatakan bahwa membaca meliputi membaca pemahaman literal, membaca pemahaman interpretatif, membaca kritis, serta membaca kreatif. Perbedaan antara pendapat Nurhadi dan Burns & Roe terletak pada membaca literal. Dalam Burn dan Roee, membaca literal termasuk membaca pemahaman yang literal termasuk membaca pemahaman yang literal dan yang interpretatif.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><span lang="IN" style="font-size: 14pt;">a. Membaca Nyaring<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">Selama ini banyak orang memberikan pengertian ihwal membaca nyaring ini secara sederhana sekali, yakni kegiatan membaca dengan mengeluarkan suara atau kegiatan melafalkan lambang-lambang bunyi bahasa dengan suara yang cukup keras. Pada tataran yang palng rendah, misalnya siswa kelas satu SD yang baru belajar membaca tentu saja pengertian semacam itu tidaklah salah, karena membaca teknis seperti yang diajarkan di kelas I dan II menekankan pada upaya guru untuk menjadikan anak melek huruf, artinya mendidik anak agar dapat mengenali dan mengubah lambang-lambang tertulis menjaddi bunyi-bunyi yang bermakna. Hanya dalam tataran yang lebih tinggi, misalnya pada anak-anak sudah mulai lancar membaca, pengertian membaca nyaring pada dasarnya bukanlah kegiatan membaca untuk diri sendiri tetapi membaca untuk kepentingan orang lain (pendengar). Membaca nyaring merupakan proses mengkomunikasikan isi bacaan (dengan nyaring) kepada orang lain.<o:p></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN"><br /></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">Pada hakikatnya, membaca nyaring adalah proses melisankan sebuah tulisan dengan memperhatikan suara, intonasi, dan tekanan secara tepat, yang diikuti oleh pemahaman makna bacaan oleh pembaca (ef. Kamidjan, 1996:9)<o:p></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN"><br /></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;">Oleh karena itu ada hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam mengajarkan membaca nyaring, yaitu:</span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">latihan lafal, baik vokal maupun konsonan<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">latihan nada/ lagu ucapan<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">latihan penguasaan tanda-tanda baca<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">latihan pengelompokan kata/ frase ke dalam saatuan-satuan ide (pemahaman)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">latihan kecepatan mata<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">latihan ekspresi (membaca dengan perasaan)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">Untuk membantu para pendengar menangkap serta memahami maksud pengarang, maka H.G Tarigan (1986:26) mengungkapkan pembaca nyaring haruslah menggunakan berbagai cara, antara lain:<o:p></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN"><br /></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">menyoroti ide-ide baru dengan menggunakan penekanan yang jelas<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">menjelaskan perubahan dari satu ide ke ide berikutnya<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">merencanakan kesatuan ide pikiran di dalam satuan kalimat<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">menjaga suara agar senantiasa nyaring dan jelas<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">menjelaskan klimaks-klimaks dengan gaya dan ekkspresi yang baik dan tepat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">Dengan mengutip pendapat Barbe & Abbot (1975), H.G.Tarigan (1986: 24-25) menyebutkan aneka keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring di sekolah dasar, yaitu:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><span lang="IN">Kelas I:<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">mempergunakan ucapan yang tepat<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">mempergunakan frasa yang tepat (bukan kata demi kata)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">mempergunakan intonasi suara yang wajar agar makna mudah dipahami menguasai tanda-tanda baca sederhana, seperti tanda titik, koma, tanya, atau seru<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">memiliki sikap yang baik dalam merawat buku<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 48pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><span lang="IN">Kelas II<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">membaca dengan terang dan jelas<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">membaca dengan penuh perasaan dan ekspresi<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">membaca tanpa tertegun-tegun atau terbata-bata<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 48pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><span lang="IN">Kelas III<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">membaca dengan penuh perasaan dan ekspresi<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">membaca dengan penuh pemahaman<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 48pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 48pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><span lang="IN">Kelas IV<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">memahami bahan bacaan pada tingkat dasar,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">kecepatan mata dan saat membaca yakni 3 kata dalam satu detik<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 48pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><span lang="IN">Kelas V<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">membaca dengan penuh pemahaman dan perasaan<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">mulai dapat membaca nyaring tanpa harus terus-menerus melihat pada teks<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 48pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><span lang="IN">Kelas VI<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">membaca nyaring dengan penuh perasaan dan ekspresi<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">mampu menggunakan frasa dan susunan kata yang tepat<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">membaca dengan penuh kepercayaan diri.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><span lang="IN" style="font-size: 14pt;">b. Membaca Pemahaman<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">Untuk peringkat kelas-kelas yang lebih tinggi, frekuensi kegiatan membaca teknis seperti ini semakin dikurangi karena tingkat kelas yang lebih tinggi mengutamakan aspek pemahaman. Kegiatan membaca ini perlu segera dilatihkan setelah siswa menguasai semua huruf.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">Membaca pemahaman biasanya dilakukan tanpa bersuara. Dalam kegiatan sehari-hari, orang jauh lebih banyak melakukan kegiatan membaca seperti ini. Di samping tidak mengganggu orang lain, juga waktu yang ditempuh dalam membaca dapat lebih dihemat daripada dengan menyuarakan bahan bacaan, karena membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan membaca yang tujuan utamanya adalah memahami bacaan secara tepat dan cepat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">Sejumlah aspek yang diperlukan pembaca dalam membaca pemahaman adalah:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">memiliki kosa kata yang cukup banyak;<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">memiliki kemampuan menafsirkan makna kata, frasa, kalimat, dan wacana;<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">memiliki kemampuan menangkap ide pokok dan ide penunjang;<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">memiliki kemampuan menangkap garis besar bacaan dan rinciannya;<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">memiliki kemampuan menangkap urutan peristiwa dalam bacaan (Kamijan , 1996).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">Sebaliknya hambatan juga sering ditemukan dalam kelancaran membaca pemahaman, seperti:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">membaca dengan vokalisasi, baik dengan suara terdengar, berbisik, atau hanya komat-kamit mulut saja;<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">membaca deengan gerakan kepala yang diikuti baris demi baris bacaan;<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">membaca kata demi kata;<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">·<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">bahan bacaan yang banyak mengandung kata-kata sulit.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">Suatu hal yang sangat baik bila pada saat membaca, guru memantau kegiatan baca anak didik bukan hanya sekedar dituntut untuk memeriksa hasil kegiatan baca anak, melainkan memperhatikan pula bagaimana proses membaca itu berlangsung.<o:p></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN"><br /></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">Untuk mengembangkan kemampuan siswa memahami bacaan, Smith & Baret mengemukakan empat kategori pemahaman yaitu: (a) pemahaman harfiah, (b) pemahaman inferensial, (c) pemahaman evaluasi, dan (d) pemahaman apresiasi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><span lang="IN">(a) Pemahaman Harfiah<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">Pemahaman harfiah membimbing siswa untuk menemukan infromasi yang secara gamblang diungkapkan dalam bacaan. Rancangan pertanyaan ditujukan untuk melatih siswa mengenal dan mengingat kemballi suatu fakta atau kejadian.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><span lang="IN">(b) Pemahaman Inferensial<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">Pemahanan inferensial ditunjukkan oleh siswa bila dapat mencari kesimpulan dari hal-hal yang diketahui dari bacaan, Pertanyaan-pertanyaan hendkanya merangsang jawaban siswa di luar halaman bacaan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><span lang="IN">(c) Pemahaman Evaluasi<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">Bila siswa dapat menunjukkan tilikan evaluatif dengan membandingkan buah pikiran yang disajikan wacana dengan kriteria yang ada dalam dirinya atau kriteria dari sumber lain, maka siswa tersebut telah mempunyai kemampuan pemahaman evaluasi<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><span lang="IN">(d) Pemahaman Apresiasi<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">Pemahaman apresiasi berhubungan dengan impak psikologis dan estetis siswa. Selain itu, juga membimbing siswa mengenai teknik-teknik, bentuk, gaya serta struktur kata. Pertanyaan pada kategori ini dapat diarahkan kepada cara pengarang merangsang emosi pembaca.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><span lang="IN" style="font-size: 14pt;">c. Membaca Indah<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">Pada hakikatnya membaca indah ialah membaca teknik juga, jadi selain keterampilan membaca seperti yang telah disebutkan di atas ada juga keterampilan membacakan, yang artinya membaca yang dilakukan untuk kepentingan orang lain atau untuk kepentingan keindahan dan apresiasi sastra.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN">Yang menjadi perhatian utama dalam membaca indah ialah unsur irama, intonasi, ketepatan ucapan, intonasi kalimat seru, kalimat ajakan, kalimat permohonan dan seterusnya. Bahan untuk keperluan ini ialah puisi, prosa liris, bacaan dialog atau naskah drama.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="IN"> Membaca sastra termasuk membaca indah. Membaca sastra merupakan kegiatan membaca karya-karya sastra, baik dalam hubungannya dengan kepentingan apresiasi maupun dalam hubungannya dengan kepentingan studi atau kepentingan pengkajian.</span></span></div>
</div>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-46757796515690776942020-05-24T18:00:00.000+08:002020-05-24T18:00:02.595+08:00Faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan membaca Menurut Pearson & Hafni<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>Faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan membaca Menurut Pearson & Hafni | </b>Pearson mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan serta minat baca dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yakni :</span></div>
<ol>
<li><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Faktor yang bersifat intrinsik (berasal dari dalam diri pembaca), antara lain meliputi kepemilikan kompetensi bahasa si pembaca, minat , motivasi, dan kemampuan membacanya</span></li>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Faktor yang bersifat ekstrinsik (berasal dari luar pembaca), antara lain unsur-unsur yang bersal dari dalam teks bacaan (misal keterbacaan, organisasi teks, wacana) dan unsur-unsur yang berkenaan dengan fasilitas, guru, model pengajaran (Pearson dalam Hafni, 1981: 2-3)</span></li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Selanjutnya Hafni juga mencoba merumuskan beberapa penyebab kesullitan memahami bacaan ke dalam beberapa alasan. Rumus-rumus yang digunakan didasarkan pada pendapat Swan (1979) yang berpandangan bahwa beberapa penyebab kesukaran memahami isi bacaan berakar pada kebiasaan baca yang salah. Kebiasaan-kebiasaan dimaksud meliputi:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Terlalu banyak memperhatikan butir demi butir informasi sehingga gagal memberi makna pada teks;</span></li>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Kurang memberi perhatian kepada detail, sehingga meskipun maksud umum bacaan tertangkap secara utuh namun gagal dalam memahami butir-butir tertentu; dengan demikian unsur-unsur kecil dalam bacaan, seperti, kata hubung, kata ingkar, kata modal luput dari perhatian pembaca;</span></li>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Terlalu imajinatif, terutama bila pembaca menganggap telah mengetahui topik tertentu dalam bahan bacaan atau mempunyai pendapat yang kuat tentang topik tersebut; dengan demikian pembaca akan menafsirkan makna teks dari sudut pengetahuan dan pengalamannya sendiri;</span></li>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Kalimat-kalimat yang tersajii di dalam teks mempunyai tingkat kompleksitas yang tinggi; keruwetan sintaksis dapat menyebabkan kesulitan pada pembacanya;</span></li>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Gaya penulisan yang bertipe mengulang-ngulang gagasan dengan ungkapan-ungkapan dan kata-kata yang khusus juga dapat menimbulkan kesulitan pada pembacanya;</span></li>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Gaya pengungkapan pokok pikiran penting secara tidak langsung yaang mengharuskan pembaca mengambil inferensi atas informasi-informasi yang tidak tersirat dalam bacan, juga dapat menimbulkan kesullitan pada bacaannya;</span></li>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Penggunaan kata yang tidak akrab dengan pembacanya juga merupakan kendala bagi pemahaman bacaan.</span></li>
</ol>
<div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Demikianlah artikel kami tentang <b>Faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan membaca Menurut Pearson & Hafni, </b>Semoga bermanfaat.</span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span></span></div>
</div>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-44773149360757990762020-05-24T15:00:00.000+08:002020-05-24T15:00:29.289+08:00PROSES MEMBACA SEBAGAI PROSES PSIKOLOGIS, SENSORIS, PERSEPTUAL<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="text-align: left;"><b>PROSES MEMBACA SEBAGAI PROSES PSIKOLOGIS, SENSORIS, PERSEPTUAL | </b></span><b>Proses membaca </b>- Membaca bukanlah merupakan proses yang pasif melainkan aktif. Artinya seorang pembaca harus dengan aktif berusaha menangkap isi bacaan yang dibacanya tidak boleh hanya menerimanya saja. Oleh karena itu ada orang yang mengibaratkan proses membaca itu bagaikan proses menangkap bola dalam sebuah permainan sepak bola, dan bukannya proses menerima bingkisan lebaran</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Sebagaimana kita maklumi seorang pemain sepak bola yang baik harus memperhatikan gerakan-gerakan bola yang ditendang, baik oleh kawan maupun lawan main. Terkadang dia harus lari, lompat untuk dapat menangkap bola. Bola yang didapat kemudian digiring, bila perlu dioperkan kepada kawan dulu kemudian dimasukkannya dalam gawang. Begitu pula halnya dengan kegiatan membaca. Pembaca harus berusaha menangkap pesan yang terdapat dalam bacaannya secara aktif, setelah itu memahami lebih lanjut isi yang terdapat di dalamnya, dan kalau perlu mengomentarinya. Jadi tidak begitu saja menerima seluruh pesan yang disampaikan seperti halnya saat menerima bingkisan lebaran tadi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Selanjutnya proses membaca juga tidak selamanya identik dengan proses mengingat. Membaca bukan harus hafal kata demi kata atau kalimat demi kalimat yang terdapat dalam bacaan. Yang lebih penting ialah menangkap pesan atau ide pokok bacaan dengan baik.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>a. Membaca sebagai suatu proses psikologis</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yang dimaksud dengan membaca sebagai proses psikologis yakni bahwa kesiapan dan kemampuan membaca seseorang itu dipengaruhi serta berkaitan erat dengan faktor-faktor yang bersifat psikis seperti motivasi, minat, latar belakang sosial ekonomi, sertaa oleh tingkat perkembangan dirinya, seperti intelegansi dan usia mental (mental age).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>b. Membaca sebagai proses sensoris</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Membaca itu pada awalnya merupakan proses sensoris, yakni dimulai dari melihat (bagi mereka yang matanya normal) atau meraba (bagi mereka yang tuna netra). Stimulus masuk lewat indera penglihatan, mata. Pada tingkat awal anak-anak menunjukkan kemampuan yang secara umum sekali disebut membaca. Pada saat permulaan itu anak mulai sadar bahwa tanda dan lambang tentu menunjukkan nama atau benda. Kemudian mereka belajar bahwa jika lambang-lambang tersebut itu dirangkai-rangkaian maka akan tersusunlah suatu pembicaraan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kapankah anak-anak telah memiliki kesiapan penglihatan untuk memulai membaca buku? Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya anak mempunyai kesiapan penglihatan untuk membaca pada usia 5-6 tahun. Pada usia tersebut anak dianggap telah memiliki kompetensi koordinasi binakular, persepsi yang dalam pemfokusan pengaturan dan pengubahan perasaan secara bebas. Akan tetapi pada usia tersebut karena anak merupakan pribadi-pribadi dengan pola kepribadian yang berbeda dalam pertumbuhan dan perkembangannya dan kita harus memiliki pengetahuan-pengtahuan yang layak tentang hal-hal yang pantas diperhatikan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>c. Membaca sebagai proses perseptual</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Proses perseptual dalam membaca mempunyai kaitan yang erat dengan proses sensoris. Oleh karena itu kita harus waspada untuk tidak mempertukarkannya. Seperti halnya dalam proses sensoris, secara umum persepsi dimulai dari melihat, mendengar, mencium, mengecap, dan meraba. Namun demikian dalam proses membaca cukup hanya memperhatikan kedua hal yang pertama, yakni melihat dan mendengar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Vernon (1962) memberikan penjelasan bahwa proses perseptual dalam membaca itu terdiri atas empat bagian:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kesadaran akan rangsangan visual;</span></li>
<li><span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;">kesadaran akan persamaan pokok untuk mengadakan klasifikasi umum kata-kata;</span></li>
<li><span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;">klasifikasi lambang-lambang visual untuk kata-kata yang ada di dalam kelas yang umum;</span></li>
<li><span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;">identifikasi kata-kata yang dilakukan dengan jalan menyebutkannya.</span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;">Meskipun Vernon bermaksud memperuntukan langkah-langkah tersebut untuk visual namun dapat juga diterapkan pada persepsi auditoris. Untuk mengembangkan kemampuan membacanya anak harus pula dapat memodifikasi dan menghubungkan pengalamannya dengan stimulus-stimulus yang ada dalam konteks dan lingkungan yang sedang dilaminya. Dengan kata lain pada setiap anak haruslah terjadi semacam mediasi atau pengalihan pengalaman.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Persepsi seorang anak dalam membaca berpengaruh dan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang banyak jumlahnya. Antara lain oleh kebudayaan, pengalaman, emosi, kematangan bahkan kepribadian anak yang bersangkutan. Dengan demikian seyogyanyalah anak-anak sudah terlebih dahulu memiliki banyak pengalaman sebelum dirinya pertama kali mengenal huruf, kata dan kalimat dalam wacana. Semakin luas dan bervariasi pengalaman seorang anak akan semakin luas dan semakin terbuka kesempatan baginya untuk mengembangkan konsep-konsep dan memperbaiki pesepsinya.</span></div>
</div>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-682358594935455531.post-69357244408873578922020-05-24T12:00:00.000+08:002020-05-24T12:00:01.062+08:00BAHASA ADALAH SISTEM, VOCAL SYMBOL, ARBITRARY & KONVENSIONAL | SIFAT-SIFAT BAHASA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>BAHASA ADALAH SISTEM, VOCAL SYMBOL, ARBITRARY & KONVENSIONAL | SIFAT-SIFAT BAHASA | </b><span style="text-align: justify;">Ketika mengambil mata kuliah Semantik, saya ditanyai oleh profesor saya "kamu sudah dengar salah satu sifat bahasa, yaitu</span><span style="text-align: justify;"> </span><b style="text-align: justify;"><u>bahasa adalah sistem</u></b><span style="text-align: justify;">. Menurut kamu apa sih yang dimaksud dengan</span><span style="text-align: justify;"> </span><span style="text-align: justify;">Bahasa adalah Sistem?" Waduh, ditanya seperti itu langsung membuat jantung saya berdegup kencang, ditambah semua tatapan mata dalam ruang yang berkapasitas 40 orang menuju ke saya. Untungnya saya udah pernah membaca mengenainya sedikit, walaupun waktu itu materinya masih berbahasa Inggris akan tetapi saya mencoba untuk memahaminya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; text-align: justify;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Bahasa adalah Sistem, </span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Simbol</span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"> Vokal (Vocal Symbol), Suka-suka (Arbitrary) dan Konvensional. Di sini kita akan membahas keempat sifat-sifat bahasa tersebut dengan pendekatan Mahasiswa.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>1. Bahasa adalah SISTEM</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Baiklah, <b><u>Bahasa adalah sistem</u></b>. Apa maksudnya? maksudnya adalah bahwa bahasa terbentuk dari komponen-komponen atau unsur-unsur yang saling berhubungan secara fungsional. Komponen-komponen Bahasa itu dimulai dari yang terkecil yaitu <i>Phoneme, Syllable, Morpheme, Word, Phrase, Clause, Sentence, Paragraph </i>dan<i> Context.</i> Komponen-komponen tersebut haruslah tersusun secara teratur dan berpola yang membentuk satu kesatuan yang utuh dan memiliki makna atau dapat disebut bermakna.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">2. Bahasa adalah Simbol Vokal (Vocal Symbol)</span></b><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Tidak ada bahasa jika tidak ada udara, karena udara yang kita hembuskan atau keluarkan dan kemudian diberikan hambatan atau perlakuan tertentu terhadapa angin yang dihembuskan itu akan menghasilkan bunyi yang berbeda dan bermakna. Coba kalian mencoba untuk berbicara tapi tanpa menghembuskan udara? pasti kalian tidak akan bisa tanpa adanya udara yang dihembuskan. Udara tadi yang kita hembuskan dan kemudian diberi perlakuan khusus atau hambatan tertentu yang menghasilkan makna itulah yang disebut dengan bahasa, merupakan Vokal yang kita hasilkan dengan udara yang diberi hambatan tertentu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Sedangkan Symbol adalah sesuatu yang merujuk bukan pada dirinya sendiri tetapi pada yang lain. Bunyi yang kita hasilkan setelah memberikan hambatan atau perlakuan khusus pada udara yang kita hembuskan berbeda berdasarkan jenis hambatan yang diberikan. Supaya mudah maka diberi lambang untuk bunyi tertentu dengan hambatan tertentu. Lambang ini kemudian yang disebut dengan symbol.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Dan jika lambang atau symbol tidak merujuk pada dirinya sendiri melainkan pada yang lain, dan jika bahasa adalah sistem symbol maka bahasa juga tidak merujuk pada dirinya sendiri melainkan pada sesuatu yang lain. Sehingga kemudian dapat disimpulkan bahwa Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat tutur manusia dengan cara memberikan perlakuan khusus pada udara yang kita hembuskan yang mengandung makna, tidak merujuk pada dirinya sendiri melainkan pada yang lain.<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>3. Bahasa Bersifat Arbitrary / Suka-suka</b></span></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"></span><br /></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>Bahasa yang Bersifat Arbitrary</b>. Apa sih yang dimaksud dengan Arbitrary? Arbitrary jika kita menerjemahkannya (bukan mengartikan yahhh) kedalam bahasa Indonesia menjadi <i>semena-mena, suka-suka. </i>Loh apa maksudnya? Maksudnya adalah bahwa Bahasa itu bersifat semena-mena, suka-suka, sewenang-wenang, karena pemberian nama-nama terhadap sesuatu barang tertentu tidak memiliki aturan yang mengikat, hanya muncul secara suka-suka atau Arbitrary. Contohnya, untuk menamai suatu benda yang empuk yang digunakan manusia sebagai tempat duduk, bersandar dan bersantai. Kemudian diberi lambang bunyi /sofa/ bukan /tiran/, atau /jono/. Namun karena si penyebut pertama dengan santainya mengatakan atau memberi nama atau menyebut benda yang empuk itu dengan sofa secara suka-suka dia, maka jadilah benda yang empuk itu memiliki nama yang kemudian kita sebut juga /sofa/.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">4. <b>Bahasa Bersifat Konvensional</b></span></div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Konvensional itu sendiri berarti kesepakatan atau perjanjian. Pada postingan sebelumnya mengenai Bahasa Bersifat Arbitrary, dikatakan bahwa pemberian nama terhadap barang sesuatu tertentu bersifat arbitrary atau suka-suka, atau sewenang-wenang. Namun pemberian nama tersebut percuma jika tak ada kesepakatan bersama mengenai penggunaan kata itu. Apalah artinya kata itu jika tak disepakati bersama, karena kata tersebut akan digunakan secara bersama-sama. Walaupun pada dasarnya nama terhadap barang sesuatu tertentu semena-mena atau suka-suka pada awalnya, namun kemudian kata tersebut mulai dipakai secara bersama-sama, maka secara tidak langsung terjadi kesepakatan akan penggunaan nama tersebut. Jadi dari suka-suka menuju ke kesepakatan sehingga lahirlah kata baru tersebut.</span></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"></span><br /></span>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Pusing yah??? Contohnya begini, si A melihat sesuatu benda yang hidup yang bisa terbang. Si A kemudian menyebutnya secara suka-suka bahwa itu adalah /barumo/, sedangkan temannya yaitu si B mengatakan /burung/. Kemudian si C dan si D serta si si yang lain lebih suka menyebutnya /burung/ seperti si B. maka terjadilah kesepakatan yaitu menamai yang terbang itu /burung/ sedangkan /barumo/ tidak digunakan karena tidak mendapat kesepakatan bersama, walaupun pada awalnya kedua kata itu dikatakan secara suka-suka saja.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Bagaimana? mudah-mudahan sobat Jufry semua bisa memahami artikel mengenai </span><b>BAHASA ADALAH SISTEM, VOCAL SYMBOL, ARBITRARY & KONVENSIONAL | SIFAT-SIFAT BAHASA</b></span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Pustaka Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/09087195247112014235noreply@blogger.com0