Minggu, 24 Mei 2020

BAHASA ADALAH SISTEM, VOCAL SYMBOL, ARBITRARY & KONVENSIONAL | SIFAT-SIFAT BAHASA

BAHASA ADALAH SISTEM, VOCAL SYMBOL, ARBITRARY & KONVENSIONAL | SIFAT-SIFAT BAHASA | Ketika mengambil mata kuliah Semantik, saya ditanyai oleh profesor saya "kamu sudah dengar salah satu sifat bahasa, yaitu bahasa adalah sistem. Menurut kamu apa sih yang dimaksud dengan Bahasa adalah Sistem?" Waduh, ditanya seperti itu langsung membuat jantung saya berdegup kencang, ditambah semua tatapan mata dalam ruang yang berkapasitas 40 orang menuju ke saya. Untungnya saya udah pernah membaca mengenainya sedikit, walaupun waktu itu materinya masih berbahasa Inggris akan tetapi saya mencoba untuk memahaminya.

Bahasa adalah Sistem, Simbol Vokal  (Vocal Symbol), Suka-suka (Arbitrary) dan Konvensional. Di sini kita akan membahas keempat sifat-sifat bahasa tersebut dengan pendekatan Mahasiswa.

1. Bahasa adalah SISTEM

Baiklah, Bahasa adalah sistem. Apa maksudnya? maksudnya adalah bahwa bahasa terbentuk dari komponen-komponen atau unsur-unsur yang saling berhubungan secara fungsional. Komponen-komponen Bahasa itu dimulai dari yang terkecil yaitu Phoneme, Syllable, Morpheme, Word, Phrase, Clause, Sentence, Paragraph dan Context. Komponen-komponen tersebut haruslah tersusun secara teratur dan berpola yang membentuk satu kesatuan yang utuh dan memiliki makna atau dapat disebut bermakna.

2. Bahasa adalah Simbol Vokal (Vocal Symbol)

Tidak ada bahasa jika tidak ada udara, karena udara yang kita hembuskan atau keluarkan dan kemudian diberikan hambatan atau perlakuan tertentu terhadapa angin yang dihembuskan itu akan menghasilkan bunyi yang berbeda dan bermakna. Coba kalian mencoba untuk berbicara tapi tanpa menghembuskan udara? pasti kalian tidak akan bisa tanpa adanya udara yang dihembuskan. Udara tadi yang kita hembuskan dan kemudian diberi perlakuan khusus atau hambatan tertentu yang menghasilkan makna itulah yang disebut dengan bahasa, merupakan Vokal yang kita hasilkan dengan udara yang diberi hambatan tertentu.

Sedangkan Symbol adalah sesuatu yang merujuk bukan pada dirinya sendiri tetapi pada yang lain. Bunyi yang kita hasilkan setelah memberikan hambatan atau perlakuan khusus pada udara yang kita hembuskan berbeda berdasarkan jenis hambatan yang diberikan. Supaya mudah maka diberi lambang untuk bunyi tertentu dengan hambatan tertentu. Lambang ini kemudian yang disebut dengan symbol.

Dan jika lambang atau symbol tidak merujuk pada dirinya sendiri melainkan pada yang lain, dan jika bahasa adalah sistem symbol maka bahasa juga tidak merujuk pada dirinya sendiri melainkan pada sesuatu yang lain. Sehingga kemudian dapat disimpulkan bahwa Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat tutur manusia dengan cara memberikan perlakuan khusus pada udara yang kita hembuskan yang mengandung makna, tidak merujuk pada dirinya sendiri melainkan pada yang lain.


3. Bahasa Bersifat Arbitrary / Suka-suka

Bahasa yang Bersifat Arbitrary. Apa sih yang dimaksud dengan Arbitrary? Arbitrary jika kita menerjemahkannya (bukan mengartikan yahhh) kedalam bahasa Indonesia menjadi semena-mena, suka-suka. Loh apa maksudnya? Maksudnya adalah bahwa Bahasa itu bersifat semena-mena, suka-suka, sewenang-wenang, karena pemberian nama-nama terhadap sesuatu barang tertentu tidak memiliki aturan yang mengikat, hanya muncul secara suka-suka atau Arbitrary. Contohnya, untuk menamai suatu benda yang empuk yang digunakan manusia sebagai tempat duduk, bersandar dan bersantai. Kemudian diberi lambang bunyi /sofa/ bukan /tiran/, atau /jono/. Namun karena si penyebut pertama dengan santainya mengatakan atau memberi nama atau menyebut benda yang empuk itu dengan sofa secara suka-suka dia, maka jadilah benda yang empuk itu memiliki nama yang kemudian kita sebut juga /sofa/.


4. Bahasa Bersifat Konvensional

Konvensional itu sendiri berarti kesepakatan atau perjanjian. Pada postingan sebelumnya mengenai Bahasa Bersifat Arbitrary, dikatakan bahwa pemberian nama terhadap barang sesuatu tertentu bersifat arbitrary atau suka-suka, atau sewenang-wenang. Namun pemberian nama tersebut percuma jika tak ada kesepakatan bersama mengenai penggunaan kata itu. Apalah artinya kata itu jika tak disepakati bersama, karena kata tersebut akan digunakan secara bersama-sama. Walaupun pada dasarnya nama terhadap barang sesuatu tertentu semena-mena atau suka-suka pada awalnya, namun kemudian kata tersebut mulai dipakai secara bersama-sama, maka secara tidak langsung terjadi kesepakatan akan penggunaan nama tersebut. Jadi dari suka-suka menuju ke kesepakatan sehingga lahirlah kata baru tersebut.


Pusing yah??? Contohnya begini, si A melihat sesuatu benda yang hidup yang bisa terbang. Si A kemudian menyebutnya secara suka-suka bahwa itu adalah /barumo/, sedangkan temannya yaitu si B mengatakan /burung/. Kemudian si C dan si D serta si si yang lain lebih suka menyebutnya /burung/ seperti si B. maka terjadilah kesepakatan yaitu menamai yang terbang itu /burung/ sedangkan /barumo/ tidak digunakan karena tidak mendapat kesepakatan bersama, walaupun pada awalnya kedua kata itu dikatakan secara suka-suka saja.

Bagaimana? mudah-mudahan sobat Jufry semua bisa memahami artikel mengenai BAHASA ADALAH SISTEM, VOCAL SYMBOL, ARBITRARY & KONVENSIONAL | SIFAT-SIFAT BAHASA

0 komentar :

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1