Perbedaan Penilaian Ranah Afektif (attitude) & Kognitif (Knowledge), Langkah Pengolahan Hasil Belajar & Perbedaan Pendekatan PAP & PAN | Berikut Soal yang biasa muncul:
- Jelaskan perbedaan penilaian antara ranah afektif (attitude) dan kognitif (knowledge).
- Jelaskan langkah-langkah dalam melakukan pengolahan hasil belajar siswa SD.
- Jelaskan perbedaan pendekatan PAN dan PAP dalam pemberian nilai.
Jawaban:
1. Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Kemampuan afektif merupakan bagian dari hasil belajar siswa yang sangat penting. Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor sangat ditentukan oleh kondisi afektif siswa. Siswa yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan merasa senang mempelajari mata pelajaran tersebut sehingga mereka dapat mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Adapun perbedaan penilaian antara ranah afektif (attitude) dan kognitif (knowledge) adalah sebagai berikut:
RANAH AFEKTIF (ATTITUDE)
|
RANAH KOGNITIF (KNOWLEDGE)
|
Menilai sikap, minat, konsep diri, dan
nilai.
|
Menilai Pengetahuan/hafalan/ingatan
(knowledge), Pemahaman (comprehension), Penerapan (application), Analisis
(analysis), Sintesis (syntesis), dan evaluasi (evaluation)
|
Penilaian dilakukan dengan cara
pengamatan langsung, wawancara, angket atau kuisioner, teknik proyektil, dan
pengukuran terselubung.
|
Penilaian dilakukan dengan cara uji petik
kerja, asesmen evaluasi, portofolio, serta test lisan dan tulisan.
|
2. Untuk diketahui, tes yang sering digunakan pada tingkat SD adalah tes objektif dan tes uraian. Untuk itu, dalam melakukan pengolahan hasil belajar siswa, hendaknya melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memeriksa hasil tek objektif
Salah satu keunggulan tes objektif adalah hasil tes dapat diperiksa dengan sangat cepat dan tepat serta mempunyai ketetapan hasil yang tinggi. Contoh tes objektif adalah Pilihan Ganda (multiple choice), Benar-Salah (True and False), Mencocokkan atau menjodohkan (matching) serta melengkapi teks (fill in the blanks). Biasanya setiap soal bernilai 1 jika benar dan 0 jika salah.
b. Memeriksa hasil tes uraian
Untuk memeriksa hasil tes uraian, terlebih dahulu harus membuat kriteria penilaian atau pedoman penskoran. Selain itu, hendaknya pemeriksa soal uraian terdiri dari 2 pemeriksa, yaitu pemeriksa 1 dan pemeriksa 2. Kedua pemeriksa harus bekerja sendiri-sendiri dan terlebih dahulu menguji-cobakan pada 5-10 lembar jawaban siswa. Perbedaan skor yang dapat ditolerir adalah 4. Jika lebih dari 4, maka dapat didiskusikan ulang antar pemeriksa atau menghadirkan pemeriksa 3. Nilai yang diambil adalah nilai dari pemeriksa 3 dan nilai yang mendekati dari pemeriksa 1 atau 2 dengan nilai dari pemeriksa 3.
c. Mengolah data hasil tes
Agar nilai yang diberikan mudah dipahami oleh siswa dan orang tua, maka skor mentah dari hasil tes objektif dan hasil tes uraian diolah lagi menggunakan pendekatan prosentase (dengan rentang nilai 0-100) sebagai berikut:
Nilai Akhir Siswa = (Skor perolehan siswa (objektif+uraian))/(Total Skor (objektif+uraian)) x 100
3. Perbedaan pendekatan PAN dan PAP dalam penilaian adalah sebagai berikut:
Penilaian Acuan Norma
(PAN)
|
Penilaian Acuan Patokan
(PAP)
|
PAN digunakan untuk membandingkan skor
yang diperoleh peserta didik dengan standar atau norma relatif.
|
PAP digunakan
untuk membandingkan skor yang diperoleh peserta didik dengan suatu standar
atau norma absolut.
|
PAN merupakan salah satu pendekatan
penilaian di mana hasil belajar seorang siswa dibandingkan dengan hasil
belajar yang diperoleh kelompoknya. PAN tidak mencerminkan pencapaian setiap
individu/siswa terhadap tujuan pembelajaran tetapi lebih mencerminkan
pencapaian kelompok siswa terhadap tujuan pembelajaran.
|
PAP meneliti apa yang dapat dikerjakan
oleh peserta didik dan bukan membandingkan seorang peserta didik dengan teman
sekelasnya, melainkan dengan suatu kriteria atau patokan yang spesifik.
Kriteria yang dimaksud adalah suatu tingkat pengalaman belajar atau sejumlah
kompetensi dasar yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum kegiatan
belajar berlangsung.
|
Pada umumnya PAN digunakan untuk
menafsirkan hasil tes sumatif.
|
Pada umumnya PAP digunakan untuk
menafsirkan hasil tes formatif.
|
PAN tidak dapat digunakan untuk melakukan
tes berbasis kompetensi.
|
PAP dapat digunakan untuk melakukan tes
berbasis kompetensi.
|
Demikianlah artikel kami tentang Perbedaan Penilaian Ranah Afektif (attitude) & Kognitif (Knowledge), Langkah Pengolahan Hasil Belajar & Perbedaan Pendekatan PAP & PAN. Adapun Referensi artikel di atas dari buku:
Evaluasi Pembelajaran di SD (2019) Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
0 komentar :
Posting Komentar