Penulisan Karya Ilmiah: PENGANTAR PENULISAN KARYA ILMIAH | Sobat Jufry semua, kali ini kita akan sedikit membahas tentang Karya Ilmiah. Kalau berbicara atau membaca judulnya aja, sudah pasti berkaitan dengan dunia pendidikan tingkat tinggi alias perguruan tinggi. Nah, bagaimana sih penulisan karya ilmiah itu sendiri? berikut ini hanya disampaikan sekilas tentang Cara Penulisan Karya Ilmiah.
Penulisan Karya Ilmiah: PENGANTAR PENULISAN KARYA ILMIAH
1. Karakteristik Karya IlmiahPenulisan Karya Ilmiah: PENGANTAR PENULISAN KARYA ILMIAH
— Teknik Penulisan
— Sistematika
— Format
— Ejaan
— Keterbacaan
— Materi Bahasa
— Struktur Paparan
— Gagasan
— Proposisi
— Penalaran
— Argumen
— Otensitas
— Sumber
— Referensi
— Evidensi
2. Profil Kemampuan Menulis Karya Ilmiah
— Mampu menerapkan: teknik penulisan— Sistematika
— Format
— Ejaan
— Mampu menyusun: keterbacaan
— Materi Bahasa
— Struktur Paparan
— Mampu menyusun: gagasan
— Proposisi
— Penalaran
— Argumen
— Mampu menemukan: otensitas
— Sumber
— Referensi
— Evidensi
3. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menemukan Masalah
— Prinsip dasar penemuan masalah— what do i know about?
— what am i interested in?
— Permasalahan adalah subjek.
— Permasalahan bukan sekedar konstelasi, tetapi pada
— construct,
— concept, dan
— variables
— Penentuan permasalahan berdasar atas the
— criterion of interest,
— the economic criterion,
— the investigator’s ability, and
— the criterion uniqueness.
— Permasalahan ada karena
a. yang seharusnya dengan yang ada
b. apa yang diperlukan dengan yang tersedia
c. harapan dengan kenyataan
Beberapa teknik menemukan masalah dan menentukan topik tulisan keilmuan:
1. eksplorasi fakta keilmuan dan atau kejadian sekitar
2. eksplorasi isu-isu keilmuan aktual
3. pemanfaatan informasi hasil membaca
4. Judul
Judul merupakan rumusan keseluruhan isi wacana dalam sebuah “formula” yang merupakan cerminan langsung dari tema dan seluruh pokok pikiran dalam wacana.Kategori rumusan judul:
1. formula eksistensial: substansi, fungsi, konteks
2. formula fungsional: substansi, analogi, konteks, implementasi, aplikasi
3. formula tematik: konteks, implikasi, aplikasi, historis, spesifikasi, latar
4. formula klasifikatorik: relevansi substansi, relevansi aspek
Judul merupakan rumusan keseluruhan isi wacana dalam sebuah “formula” yang merupakan cerminan langsung dari tema dan seluruh pokok pikiran dalam wacana.
Kategori rumusan judul:
1. Formula eksistensial: substansi, fungsi, konteks
2. Formula fungsional: substansi, analogi, konteks, implementasi, aplikasi
3. Formula tematik: konteks, implikasi, aplikasi, historis, spesifikasi, latar
4. Formula klasifikatorik: relevansi substansi, relevansi aspek
5. Latar Belakang
- Mengapa penulisan dilakukan?
- Apa latar belakang sosial budayanya?
- Bagaimana relevansi penulisan dengan subjek?
- Adakah penulisan sebelumnya?
- Adakah informasi yang relevan?
- Paparan akan pentingnya judul
- Paparan akan bermanfaatnya judul
- Gambaran umum terhadap masalah yang dibahas
- Penegasan pada pembaca bahwa masalah yang dibahas memang penting dan perlu diketahui pembaca
- Telaah kasus negatif
- Telaah kasus positif dikaitkan dengan masalah tulisan
- Kutipan menarik dari opini pakar, slogan atau idiom tertentu dikaitkan dengan masalah yang akan dibahas
- Informasi familier bagi pembaca
- Isu terkini terkait dengan topik
- Pendapat ahli/teori
- Pendapat umum
- Hasil penelitian
- Pertanyaan retorik
6. Asumsi dan Hipotesis
Paradigma
- asumsi merupakan landasan berpikir
- hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang harus diuji secara empirik
- Tidak semua penulisan memerlukan asumsi dan hipotesis
- memiliki asumsi yang mendasar, baik asumsi faktual maupun konseptual
- memiliki hipotesis, baik dikemukakan secara formal atau secara alamiah
7. Ruang Lingkup
Paradigma ruang lingkup
- merupakan konstelasi sistem
- dapat difokuskan pada jaringan aspek/komponen subjek, variabel terpilih, atau konstruk dominan
Profil ruang lingkup
- mengidentifikasi masalah dengan akurat
- substansi masalah merupakan sebuah konstruk subjek
- ruang lingkup merupakan konstelasi variabel
- masalah dibatasi secara spesifik
- menjawab permasalahan melalui proyeksi hasil yang jelas
- menjawab ruang lingkup permasalahan
8. Tujuan Penulisan
Paradigma
- menjawab permasalahan melalui proyeksi hasil yang jelas
- menjawab ruang lingkup permasalahan
- tujuan harus realistik dan terukur (meassurable)
- menjawab masalah yang telah dirumuskan
- memiliki dasar asumsi dan hipotesis (jika diperlukan)
- menggambarkan hasil yang jelas
- ketercapaian tujuan realistis dan terukur
9. Manfaat Penulisan
Terkait dengan kegunaan dari hasil penelitian, baik untuk civitas akademik maupun masyarakat.
10. Asumsi dan Hipotesis
Paradigma
Paradigma
- asumsi merupakan landasan berpikir, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang harus diuji secara empirik
- tidak semua penulisan memerlukan asumsi dan hipotesis
- memiliki asumsi yang mendasar, baik asumsi faktual maupun konseptual
- memiliki hipotesis, baik dikemukakan secara formal atau secara alamiah
0 komentar :
Posting Komentar