PEMBELAJARAN MEMBACA
Mengingat keterampilan membaca merupakan suatu hal yang sangat penting maka sangat wajar pula apabila membaca dijadikan sebagai suatu mata pelajaran di sekolah. Dalam kurikulum tradisional di sekolah dasar sudah tercantum membaca sebagai salah satu mata pelajaran. Lengkapnya berisi tiga mata pelajaran yakni membaca, menulis, dan berhitung. Walaupun kurikulum sering berubah dan berkembang, membaca sebagai bagian dari mata pelajaran bahasa tetap hadir dalam kurikulum sekolah.
Bahasa Indonesia sudah dijadikan sebagai suatu mata pelajaran dan diajarkan dari jenjang pendidikan paling rendah sampai ke jenjang pendidikan teringgi. Membaca sebagai bagian dari mata pelajaran bahasa Indonesia diangkat sebagai salah satu pokok bahasan di SD, SLTP, dan SLTA.
Pengembangan keterampilan membaca tersebut pertama-tama dibebankan kepada guru bahasa Indonesia di sekolah dasar. Melalui pengajaran bahasa Indonesia, pokok bahasan membaca, guru harus mengarahkan siswanya agar dapat:
Pengembangan keterampilan membaca tersebut pertama-tama dibebankan kepada guru bahasa Indonesia di sekolah dasar. Melalui pengajaran bahasa Indonesia, pokok bahasan membaca, guru harus mengarahkan siswanya agar dapat:
(a) membaca atau melek huruf,
(b) memahami pengertian dan peranan membaca,
(c) memahami teori dasar membaca,
(d) memiliki minat baca,
(e) memiliki keterampilan membaca.
Melalui pokok bahasan membaca siswa mengenal, memahami, dan menghayati struktur bahasa mulai dari struktur yang terkecil sampai struktur yang terbesar (fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, paragaraf, dan wacana).
Jenis kegiatan membaca ada macam-macam. Namun yang terpenting di antaranya adalah kegiatan membaca pemahaman. Semakin tinggi jenjang pendidikan yang diikuti siswa semakin tinggi pula tuntutan penguasaan keterampilan tersebut. Aktivitas siswa dalam membaca pemahaman selalu mengacu kepada pengecekan pemahaman siswa terhadap isi bacaan. Termasuk di dalamnya pemahaman kata, ungkapan, kalimat, isi paragraf, dan isi wacana dan akhirnya siswa dapat menceritakan kembali isi bacaan.
Mengapa pembelajaran bahasa Indonesia sangat membosankan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut guru dituntut untuk berusaha agar pengajaran bahasa Indonesia khususnya membaca disukai siswa. Hal ini dapat terlaksana apabila guru telah menguasai materi dan cara penyampaian materi guru haarus sudah mengenal, memahami, menghayati, dan dapat menerapkan berbagai metode peembelajarn membaca.
0 komentar :
Posting Komentar