Jumat, 04 September 2015

PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN SECARA GENERATIF

IPA: BIOLOGI, PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN SECARA GENERATIF - Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan adalah perkembangbiakan yang dihasilkan dari sebuah proses perkawinan antara gamet jantan dan gamet betina. Jika pada hewan dan manusia dikenal sel sperma dan sel telur, maka pada tumbuhan dikenal gamet jantan dan gamet betina. Perkembangbiakan geneatif diawali dengan penyerbukan (polinasi) yang diikuti dengan pembuahan (fertilisasi). Perkembangbiakan ini melibatkan penyatuan gamet jantan dan betina. Gamet pada tumbuhan dihasilkan pada organ bunga. Jadi bunga merupakan alat perkembangbiakkan generatif pada tumbuhan berbiji. Perkembangbiakan secara generatif adalah perkembangbiakan dengan biji. Biji dihasilkan dari bunga setelah mengalami penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuksari (sel kelamin jantan tumbuhan) pada kepala putik (sel kelamin betina pada tumbuhan).

Perhatikan gambar bunga dan bagian-bagiannya berikut ini:



Bagian-Bagian Bunga:
1. tangkai bunga
2. bakal buah
3. dasar bunga
4. putik
5. kepala putik
6. kepala sari
7. tangkai sari
8. Mahkota
9. bunga
10. bakal biji
11. kelopak

Dasar bunga (reseptakulum) : yaitu ujung tangkai yang melebar dengan ruas-ruas yang amat pendek, sehingga daun-daun yang mengalami perubahan menjadi bagianbagian bunga duduk amat rapat bahkan tampak duduk dalam satu lingkaran.

Hiasan bunga (periantium) : yaitu bagian bunga yang merupakan modifikasi dari daun. Hiasan bunga umumnya masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat daun yang jelas. Hiasan bunga terdiri dari kelopak dan mahkota. Kelopak (kaliks) merupakan hiasan bunga yang terletak di sebelah luar. Biasanya berwarna hijau dan sewaktu bunga masih kuncup merupakan selubung yang melindungi kuncup terhadap pengaruh-pengaruh luar. Mahkota bunga (korola) yaitu bagian hiasan bunga yang terletak di lingkaran dalam. Umumnya berwarna menyolok dan menarik, serta memiliki bentuk yang beraneka ragam.

Alat kelamin : terdiri dari alat kelamin jantan dan betina. Alat kelamin jantan pada bunga berupa benang sari (stamen). Benang sari dapat duduk bebas atau berlekatan, ada yang tersusun dalam satu lingkaran dan ada yang dua lingkaran. Benang sari memiliki tangkai sari (filamen) dan kepala sari (anthera). Pada kepala sari terdapat kotak sari yang mengandung serbuk sari (pollen). Serbuk sari merupakan gamet jantan pada bunga.

Alat kelamin betina berupa putik (pistilum). Pada bunga dapat ditemukan satu atau beberapa putik. Putik terdiri dari kepala putik (stigma), tangkai putik (stylus), dan bakal buah (ovarium). Di dalam bakal buah terdapat bakal biji (ovulum) yang mengandung sel telur (ovum). Setiap putik dapat terdiri atas beberapa daun buah tetapi adapula yang hanya terdiri atas satu daun buah.

Berdasarkan kelengkapan bagian-bagian bunga, bunga dibedakan menjadi bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Bunga lengkap, jika suatu bunga memiliki perhiasan dan alat perkembangbiakan secara lengkap. Sedangkan bunga tidak lengkap, jika suatu bunga tidak memiliki satu atau beberapa bagian bunga.

Berdasarkan keberadaan alat kelamin, bunga dapat dibedakan menjadi bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.

Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik).


Bunga sempurna sering disebut bunga kelamin ganda atau bunga banci. Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki salah satu alat kelamin, yaitu putik saja atau benang sari saja. Bunga yang memiliki benang sari saja disebut bunga jantan dan bunga yang hanya memiliki putik saja disebut bunga betina. Sedangkan bunga mandul atau tidak berkelamin adalah bunga yang tidak memiliki benang sari maupun putik. Misalnya bunga pita pada bunga matahari.

Berdasarkan jenis bunganya, tumbuhan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tumbuhan berumah satu dan tumbuhan berumah dua.

  • Tumbuhan berumah satu, jika dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan bunga betina. Contoh tanaman kembang sepatu dan jagung.
  • Tumbuhan berumah dua, jika dalam satu pohon terdapat bunga jantan saja atau bunga betina saja. Contoh tanaman salak dan pakis haji.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang Penyerbukan. Untuk materi ini, silahkan baca ulasannya sebagai berikut:

Penyerbukan itu sendiri adalah Peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala putik. Biasa juga disebut persarian. Serbuk sari dapat berasal dari satu bunga dan dapat pula berasal dari bunga yang lain, bahkan berasal dari tumbuhan berbeda. Berdasarkan asal serbuk sari dan putik maka penyerbukan dapat dibedakan menjadi beberapa macam.

Ada bermacam-macam penyerbukan, antara lain :

  1. Penyerbukan sendiri (otogami) terjadi bila serbuk sari dan putik berasal dari bunga yang sama
  2. Penyerbukan tetangga (geitonogami) terjadi bila serbuk sari dan putik berasal dari bunga yang berbeda  tetapi satu pohon
  3. Penyerbukan silang (alogami) terjadi bila serbuk sari dan putik berasal dari bunga pohon lain tetapi sejenis
  4. Penyerbukan bastar (hibridisasi) terjadi bila serbuk sari dan putik berasal dari pohon lain yang berbeda jenisnya tetapi masih satu genus. Penyerbukan ini bertujuan untuk mencari bibit unggul

Penyerbukan terjadi dengan bantuan :

  • Angin (anemogami) contoh pada tumbuhan padi, jagung dan gandum
  • Air (Hidrogami) contoh pada tumbuhan elodia dan hydrilla
  • Hewan (zoidiogami) contoh hewannya yaitu jenis serangga, burung kolibri dan kelelawar.

Penyerbukan Oleh Hewan (zoidiogami) :

  1. Penyerbukan dengan bantuan serangga disebut entomogami terjadi pada bunga yang memiliki nektar (madu), contoh serangga yaitu kumbang, lebah, dan kupu-kupu.
  2. Penyerbukan dengan bantuan burung disebut ornitogami, contoh burung penghisap madu (kolibri)
  3. Penyerbukan dengan bantuan bantuan kelelawar disebut kiropterogami

Untuk lebih jelasnya, silahkan buka link artikel berikut:
  1. Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan : Jenis Penyerbukan
  2. Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif Alami 
  3. Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif Buatan

0 komentar :

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1